Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - a life-long learner

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kalau Bisa yang Sulit, Kenapa Pilih yang Mudah?

26 Desember 2024   04:32 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:24 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah merasa bingung kenapa orang-orang suka tantangan? Sama seperti memanjat gunung dibanding jalan-jalan di taman, membaca buku sulit itu punya sensasi yang beda. Buku mudah memang menyenangkan, ringan, menghibur, dan cepat selesai. Tapi, apa kita benar-benar berkembang hanya dari yang mudah? 

Nah, membaca buku sulit itu seperti masuk gym untuk otak. Rasanya berat di awal, bikin pusing, bahkan kadang membuat kita ingin menyerah. Tapi di balik itu semua, ada manfaat besar yang sering terlewatkan, dari meningkatkan cara berpikir hingga membuat kita melihat dunia dengan cara yang benar-benar baru.

Jadi, kalau bisa memilih tantangan yang memperkaya diri, kenapa pilih yang biasa-biasa saja? Mari kita bahas kenapa buku sulit itu layak dijadikan sahabat dan bagaimana cara menikmatinya tanpa pusing berlebihan! 💡

Dalam kesempatan ini, kita akan membahas mengapa membaca buku yang sulit itu sangat penting dan ada beberapa tips praktis untuk melakukannya. Seorang penulis buku sering menyajikan ide-ide yang berbeda, dan memahami karya mereka dapat membantu kita meningkatkan kemampuan komunikasi serta memperluas sudut pandang.

4 Manfaat Membaca Buku Sulit

1. Melatih Pola Pikir 

Buku sulit sering memperkenalkan konsep baru yang tidak mudah diserap. Ini membantu kita melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

2. Mengontrol Emosi sebagai Alat

Membaca buku tertentu mengajarkan kita bagaimana emosi dapat digunakan secara berbeda dalam situasi tertentu.

3. Normalisasi Kekurangan

Konsep seperti kemalasan atau prokrastinasi tidak lagi mendominasi pikiran kita, melainkan menjadi bagian kecil dari rutinitas sehari-hari.

4. Meningkatkan Kosakata

Membaca buku dengan bahasa yang kompleks membantu memperkaya kosakata dan kemampuan komunikasi.

 4 Tips Membaca Buku Sulit

1. Baca Buku Mudah Secara Paralel
Agar tetap termotivasi, kombinasikan membaca buku sulit dengan buku yang lebih ringan. Buku mudah akan memberi rasa percaya diri, sementara buku sulit membantu mendorong batas kemampuan.

2. Kenali Isi Buku Sebelum Mulai
Sebelum membaca, pelajari ringkasan buku, bab, atau komentar dari pembaca lain di platform seperti Goodreads atau video YouTube. Ini seperti memiliki peta sebelum masuk ke hutan, sehingga tidak mudah tersesat.

3. Fokus pada Pemahaman, Bukan Kecepatan
Saat membaca, jangan terpaku pada arti setiap kata sulit. Perhatikan konteks dari kalimat di sekitarnya. Jika masih sulit dipahami, coba pahami paragraf atau halaman secara keseluruhan.

4. Jangan Takut untuk Mengulang
Kadang-kadang, satu halaman mungkin perlu dibaca beberapa kali. Ini bukan masalah. Proses ini membantu Anda menyerap konsep dan memperluas pemahaman.

Apa Tujuan Membaca Buku Sulit?


Tujuannya bukan untuk menyelesaikan buku secepat mungkin, tetapi untuk memahami dan menyerap ide-ide baru yang disampaikan penulis. Buku sulit sering kali menawarkan wawasan unik yang membantu kita memperluas pola pikir dan melihat dunia dari perspektif yang lebih luas.

Kesimpulan


Membaca buku sulit memang menantang, tetapi sangat bermanfaat. Mulailah dengan buku mudah untuk membangun kebiasaan membaca misalnya buku "Who Moved My Cheese?" karya Spencer Johnson. Buku pengembangan diri ini pendek dan menggunakan cerita sederhana untuk menyampaikan pelajaran tentang perubahan dan adaptasi.  Dan juga buku ""The Alchemist" karya Paulo Coelho, novel inspiratif dengan bahasa sederhana dan cerita linear, menjadikannya mudah untuk diikuti namun tetap menyentuh emosi. 

Kemudian tambahkan buku sulit secara bertahap misalnya  bukunya Yuval Noah Harari yaitu "Sapiens: A Brief History of Humankind". Buku ini memadukan sejarah, antropologi, dan filosofi. Buku yang cukup menarik, beberapa bagian penuh dengan informasi kompleks yang membutuhkan fokus tinggi.

Ingat, yang penting bukan berapa banyak buku yang Anda baca, tetapi seberapa banyak pemahaman yang Anda peroleh.

Selamat membaca dan semoga tips ini membantu Anda mendapatkan manfaat dari buku-buku yang menantang! 😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun