Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - a life-long learner

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Benarkah Belajar Bahasa Itu Gampang?

11 Desember 2024   04:32 Diperbarui: 10 Desember 2024   22:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pemula, pilihlah bahasa yang mudah untuk dipelajari dan dinikmati. Tujuannya adalah agar proses belajar tidak menjadi beban, tetapi justru menyenangkan.

Setelah memilih bahasa yang akan dipelajari, langkah berikutnya adalah memulai belajar itu sendiri. Banyak orang mengatakan bahwa cara tercepat untuk belajar bahasa adalah dengan berbicara langsung dengan teman, guru, atau orang lain. Memang, cara ini bisa mempercepat pemahaman, namun tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang yang fasih berbahasa tersebut. Oleh karena itu, ada metode lain yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah untuk mengasah keterampilan bahasa.

Langkah pertama adalah mempelajari dasar-dasarnya. Untuk ini, Anda cukup mencari buku pelajaran bahasa untuk pemula, yang sudah dilengkapi dengan latihan-latihan yang dapat Anda kerjakan. Proses ini mungkin memakan waktu untuk menyelesaikannya. Anda bisa mencari buku-buku tersebut secara gratis di internet, misalnya dengan mencari "beginner [bahasa] textbook pdf" di Google, atau meminjamnya di perpustakaan terdekat.

Setelah menguasai dasar-dasar bahasa, langkah kedua adalah melatih kemampuan mendengar. Jangan terlalu khawatir tentang berbicara terlebih dahulu, karena yang lebih penting saat ini adalah memahami bagaimana bahasa tersebut seharusnya terdengar. Cara yang paling mudah adalah dengan menonton video di YouTube dalam bahasa yang sedang Anda pelajari. Anda tidak perlu mengerti seluruhnya, yang penting adalah berusaha menangkap makna dari konteks yang ada. Secara perlahan, Anda akan mulai menyerap bahasa tersebut tanpa disadari. Hal ini sangat efektif, karena setiap bahasa biasanya hanya memiliki beberapa ribu kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Seiring waktu, Anda akan mulai mengenali kata-kata dan frasa yang sering muncul dalam video. Anda bisa menonton berbagai video yang menarik, asalkan Anda sudah bisa memahami setidaknya 30% dari isi video tersebut. Solusinya, ketik "easy" di pencarian YouTube, dan Anda akan menemukan banyak video yang lebih mudah dimengerti. Jangan lupa, aktifkan subtitle otomatis agar Anda bisa memeriksa kata-kata yang belum dipahami. Situs seperti ReversoContext juga sangat membantu untuk melihat penggunaan kata atau frasa dalam kalimat yang nyata.

Namun, penting untuk diingat, hindari menggunakan subtitle dalam bahasa Indonesia. Banyak orang yang belajar bahasa Jepang, misalnya, sering menonton anime dengan subtitle Indonesia. Meskipun ini bukan cara yang salah, namun seringkali mereka malah lebih banyak membaca subtitle daripada mendengarkan bahasa yang sedang dipelajari. Sebaiknya, gunakan subtitle dalam bahasa target agar Anda bisa langsung terbiasa dengan bahasanya.

Setelah itu, kita masuk ke langkah ketiga: latihan berbicara. Untuk mulai berbicara, teruskan menonton video di YouTube, tetapi kali ini, pause setelah setiap kalimat penting dan ulangi dengan suara keras atau setidaknya ucapkan pelan-pelan terlebih dahulu. Cobalah membayangkan diri Anda sedang berbicara langsung dengan orang lain, atau berpikir tentang situasi lain di mana kalimat tersebut bisa digunakan. Jika Anda menemukan kalimat yang sangat berguna, catat di buku catatan. Meskipun Anda mungkin tidak akan selalu membuka catatan tersebut, namun cara ini bisa membantu latihan menulis juga.

Cobalah juga merekam diri sendiri berbicara. Misalnya, bicarakan tentang kegiatan Anda hari itu, apa yang sudah Anda lakukan, apa yang sedang Anda tunggu-tunggu, dan tanyakan beberapa hal kepada seseorang yang meskipun itu hanya imajiner. Jika Anda lupa bagaimana cara mengungkapkan sesuatu, gunakan bahasa Indonesia dulu dan lanjutkan. Setelah itu, Anda bisa menonton ulang rekaman Anda, mencari kata yang belum dipahami, dan mencarinya menggunakan ReversoContext. Meskipun cara ini mungkin tidak umum, banyak polyglot (orang yang menguasai banyak bahasa) yang belajar bahasa secara otodidak dengan metode seperti ini. Jika Anda konsisten membaca buku bahasa, menonton video, dan berbicara dengan diri sendiri melalui rekaman, Anda akan semakin lancar dalam berbahasa, meskipun tanpa harus berbicara langsung dengan orang lain.


Semoga informasi yang singkat ini bermanfaat dan bisa membantu Anda dalam proses belajar bahasa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun