Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - Book Reviewer

Dalam mengarungi perjalanan dalam hidup ini, kadang kita menghadapai jalanan yang tidak mulus, dan ada saatnya kita jatuh. sabarlah sejenak, dan coba untuk bangun lagi. Namun apabila kita sudah bangun dan jatuh, jatuh, kembali jatuh, dan jatuh lagi. Maka segeralah tengok ke belakang dan katakan "siapa sih yang dorong-dorong dari tadi?" 😀

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Melek Keuangan Untuk Hidup Nyaman

6 November 2024   04:32 Diperbarui: 6 November 2024   07:41 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Financial Freedom Stock photos by Vecteezy

Buku "Melek Keuangan" karya "Peters Garlans Sina".  Memulai buku ini dengan membahas mengapa literasi keuangan itu penting. Menurut Penulis, melek keuangan bukan cuma tahu soal nabung atau ngatur pengeluaran.

Ini lebih dari sekadar itu, ini soal memahami gimana uang bekerja, dan akhirnya bikin uang bekerja buat kita. Dalam istilahnya, kalau kita nggak melek keuangan, siap-siap aja buat terjebak dalam siklus kerja keras tanpa hasil yang benar-benar nyata.

Pahami Aliran Uang dan Bikin Anggaran yang Realistis

Pertama-tama, Penulis ajak kita untuk paham aliran uang pribadi. Sering kali, kita ngerasa uang habis begitu aja, padahal baru gajian beberapa hari lalu.

Nah, di sini Penulis memberikan tips buat nyatet semua pemasukan dan pengeluaran. Dengan cara sederhana ini, kita bisa lihat ke mana uang kita sebenarnya mengalir, dan belajar buat memangkas pengeluaran yang nggak perlu. Ternyata, ngopi di kafe tiap hari mungkin seru, tapi ya nggak ramah di dompet juga!

Selanjutnya, Penulis ngenalin kita sama yang namanya anggaran. Bagi Penulis, anggaran itu kayak "temen baik" yang nggak perlu kita takutin.

Anggaran bukan buat bikin hidup kita lebih sempit; malah justru bikin kita lebih bebas karena kita jadi tahu batasan kita. Penulis kasih cara mudah bikin anggaran yang realistis, misalnya dengan bagi pengeluaran jadi tiga kategori: kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Anggaran jadi kayak peta yang memandu kita di lautan keuangan, biar nggak nyasar.

Punya Rencana Finansial

Penulis juga ngejelasin soal tabungan dan dana darurat. Bagi Penulis, menabung itu langkah pertama buat punya stabilitas finansial. Tapi, nabung aja nggak cukup. Kita juga harus punya dana darurat yang siap buat kebutuhan mendadak. Ini penting biar kita nggak panik kalau tiba-tiba ada keperluan tak terduga yang butuh uang tunai.

Nah, kalau tabungan dan dana darurat udah aman, Penulis mengajak kita buat mulai investasi. Menurutnya, investasi adalah cara terbaik buat uang kita berkembang, bukan cuma "mager" di rekening. Dalam bukunya, Penulis ngejelasin beberapa jenis investasi, seperti saham, reksa dana, dan properti, dengan bahasa yang mudah dipahami. Tapi, Penulis juga mengingatkan buat nggak asal investasi; kita harus paham risiko dan selalu belajar dulu sebelum mulai.

Bagaimana Mengelola dan Menghindari Utang

Penulis juga membahas soal utang. Bagi banyak orang, utang adalah sesuatu yang menyeramkan. Tapi, Penulis punya pandangan yang sedikit berbeda. Menurutnya, utang itu nggak selalu buruk, selama kita bisa memanfaatkannya dengan bijak. Misalnya, utang untuk modal usaha atau investasi bisa jadi langkah yang cerdas. Tapi kalau cuma buat gaya-gayaan atau beli barang konsumtif, itu baru utang yang berbahaya.

Dia juga kasih beberapa tips supaya kita nggak tenggelam dalam utang, seperti melunasi utang dengan bunga paling tinggi terlebih dahulu. Dengan cara ini, kita bisa perlahan-lahan bebas dari beban utang, dan belajar menghindari utang konsumtif di masa depan.

Asuransi: Menyiapkan Payung Sebelum Hujan

Penulis menekankan pentingnya punya asuransi, yang sering kali kita abaikan. Di sini, asuransi diibaratkan seperti payung di hari hujan. Kita nggak pernah tahu kapan "hujan" akan datang dalam hidup, entah itu sakit atau kecelakaan. Asuransi bikin kita lebih tenang dan nggak terlalu stres mikirin biaya tak terduga yang bisa muncul kapan aja. Menurut Penulis, asuransi itu bagian dari perencanaan keuangan yang bijak, dan jadi tameng yang melindungi keuangan kita.

Investasi Cerdas dan Strategi Keuangan yang Bijaksana

Penulis kemudian ngejelasin tentang strategi investasi yang aman dan efektif. Salah satunya, jangan taruh semua uang di satu jenis investasi alias diversifikasi. Misalnya, sebagian ditaruh di saham, sebagian di reksa dana, dan sisanya di properti. Ini penting buat jaga-jaga kalau salah satu investasi lagi turun performanya, kita masih punya "backup" dari investasi lain.

Penulis juga kasih tips soal cara investasi yang aman dan nyaman, terutama buat kita yang pemula. Kuncinya adalah pelan-pelan dan nggak gampang terbawa tren. Selalu pelajari sebelum mulai, karena investasi yang baik adalah yang sesuai dengan kondisi dan tujuan keuangan kita sendiri.

Mengelola Gaya Hidup dan Pengeluaran Sehari-hari

Selain soal investasi dan utang, Penulis juga ngajarin kita soal gaya hidup sederhana tapi nyaman. Menurutnya, nggak ada gunanya penghasilan besar kalau gaya hidup kita bikin kita boros terus-menerus. Penulis ngajak kita buat lebih mindful soal pengeluaran. Misalnya, alih-alih selalu makan di luar, coba sesekali masak di rumah; selain hemat, ini juga lebih sehat.

Penulis percaya kalau hidup yang terencana adalah kunci buat bebas finansial. Bukan soal kita jadi pelit atau nggak menikmati hidup, tapi soal memilih mana yang bener-bener penting dan bikin kita bahagia dalam jangka panjang.

Menentukan Tujuan Keuangan Adalah Langkah Awal Menuju Kebebasan Finansial

Di bagian akhir bukunya, Penulis ngajak kita buat menentukan tujuan keuangan jangka panjang. Dengan punya tujuan yang jelas, kita jadi tahu arah yang mau dicapai, dan bisa lebih disiplin dalam mengelola keuangan. Menurutnya, kebebasan finansial itu mungkin diraih siapa saja, asal punya perencanaan yang baik dan disiplin menjalankannya. Penulis ngingetin kalau jalan menuju kebebasan finansial itu nggak instan, tapi proses yang butuh kesabaran.

Dia juga mendorong kita buat selalu update ilmu keuangan dan jangan takut buat belajar hal baru. Melek keuangan adalah skill penting yang harus kita miliki, bukan cuma buat diri kita, tapi juga buat masa depan keluarga dan generasi berikutnya.

Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun