Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan Ekonomi

Buku gudangna elmu, koncina kadaek maca.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Belajar dari Buku "You Are a Leader" Karya Arvan Pradiansyah

21 Oktober 2024   05:05 Diperbarui: 21 Oktober 2024   06:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat oleh Microsoft Copilot

Sebagai pengajar, kita sering dihadapkan pada berbagai situasi emosional. Siswa mungkin datang ke kelas dengan berbagai masalah dari rumah, seperti tekanan dari orang tua, konflik dengan teman, atau bahkan masalah pribadi lainnya. Di sinilah pentingnya kecerdasan emosional dan empati sebagai bagian dari kepemimpinan spiritual.

Arvan Pradiansyah  dalam "You Are a Leader" menekankan bahwa pemimpin yang baik harus punya empati, yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Sebagai pengajar, kita harus bisa mendengarkan dan memahami perasaan siswa, bukan hanya dari sisi akademis, tapi juga dari sisi emosional. Dengan cara ini, kita bisa membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.

Kecerdasan emosional juga berarti kita harus bisa mengelola emosi kita sendiri. Terkadang, ada siswa yang mungkin menguji kesabaran kita, dan reaksi spontan kita mungkin ingin marah atau frustrasi. Tapi dengan kecerdasan emosional, kita bisa menenangkan diri dan merespons dengan cara yang lebih bijaksana. Pemimpin yang baik tidak hanya bisa mengontrol diri sendiri, tetapi juga mampu mempengaruhi suasana hati orang lain secara positif.

Kepemimpinan yang Penuh Kesadaran (Mindful Leadership)

Satu lagi konsep menarik dari buku ini adalah mindful leadership atau kepemimpinan yang penuh kesadaran. Arvan mengajak kita untuk selalu hadir secara penuh dalam setiap momen kepemimpinan. Artinya, kita harus selalu sadar dan fokus pada apa yang sedang kita lakukan dan tidak terganggu oleh hal-hal lain.

Dalam konteks sebagai guru, ini bisa berarti kita benar-benar hadir ketika sedang mengajar. Kadang, kita sibuk dengan pikiran tentang tugas lain atau masalah di luar kelas, sehingga kehadiran kita di kelas tidak sepenuhnya penuh. Tapi, dengan mindful leadership, kita bisa memberi perhatian penuh pada siswa, mendengarkan pertanyaan mereka, dan merespons kebutuhan mereka dengan sepenuh hati.

Dengan kesadaran penuh ini, kita juga akan lebih peka terhadap dinamika di dalam kelas, seperti siswa yang terlihat kesulitan atau yang butuh perhatian lebih. Kepemimpinan yang sadar membantu kita untuk lebih bijaksana dan responsif terhadap apa yang terjadi di sekitar kita.

Kepemimpinan dengan Tujuan (Purpose-Driven Leadership)

Sebagai pengajar, tujuan utama kita tentu adalah mendidik siswa menjadi pribadi yang lebih baik, baik dari segi akademis maupun karakter. Arvan dalam bukunya menekankan pentingnya purpose-driven leadership, yaitu kepemimpinan yang digerakkan oleh tujuan yang jelas.

Arvan Pradiansyah  mengajak kita untuk menemukan tujuan pribadi dalam peran kita sebagai pemimpin. Misalnya, apa yang ingin kita capai sebagai guru? Apakah kita hanya ingin siswa lulus ujian, atau kita ingin mereka tumbuh menjadi manusia yang bijak dan berkarakter?

Dengan kepemimpinan yang berlandaskan tujuan, kita akan lebih termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik, meski terkadang tantangan terasa berat. Tujuan yang jelas juga membantu kita untuk tetap fokus dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang kurang penting.

Refleksi Spiritual untuk Pengembangan Diri

Dalam buku "You Are a Leader", Arvan Pradiansyah mendorong kita untuk sering melakukan refleksi spiritual. Ini penting karena melalui refleksi, kita bisa mengevaluasi diri sendiri dan melihat di mana kekuatan dan kelemahan kita sebagai pemimpin.

Sebagai guru, mungkin kita bisa meluangkan waktu setiap akhir minggu atau akhir semester untuk merenung: 

  • Apa yang sudah saya lakukan dengan baik di kelas? 

  • Apa yang masih perlu saya perbaiki? 

  • Bagaimana saya bisa lebih mendukung siswa saya ke depannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun