Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan Ekonomi

Buku gudangna elmu, koncina kadaek maca.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Optimalkan 8 Jam Terakhirmu: Rahasia Hidup Lebih Sejahtera

17 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:14 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat menggunakan AI oleh DALL*E 

Bayangkan!, kita semua memiliki 24 jam dalam sehari, dan kebanyakan dari kita membagi waktu itu menjadi tiga bagian. 8 jam pertama untuk istirahat dan tidur, 8 jam berikutnya untuk bekerja atau melakukan tugas-tugas utama, dan kemudian ada 8 jam terakhir yang sering kali terabaikan atau terbuang begitu saja. Nah, Robert Pagliarini dalam bukunya "The Other 8 Hours" mengajak kita untuk memikirkan ulang bagaimana menggunakan 8 jam terakhir ini dengan cara yang bisa membuat hidup kita lebih sejahtera.

8 Jam Istirahat: Kunci Untuk Mulai dengan Baik

Sebelum kita masuk ke bagian inti tentang "8 jam ketiga," kita mulai dengan hal paling mendasar yaitu istirahat. Kebanyakan dari kita butuh sekitar 7 hingga 9 jam tidur setiap malam agar tetap bugar. Tidur itu seperti mengisi ulang baterai; tanpanya, kita akan mudah lelah, lesu, dan kurang produktif. Ketika tubuh kita istirahat dengan baik, kita siap untuk menghadapi tantangan 8 jam kerja berikutnya dengan lebih fokus dan energi.

Tips agar tidur lebih berkualitas:

1. Rutinitas tidur yang konsisten: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu tubuh kita memiliki ritme tidur yang sehat.

2. Hindari gadget sebelum tidur: Cahaya biru dari layar bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur.

3. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman: Kamar yang gelap, tenang, dan sejuk membantu tidur lebih nyenyak.

8 Jam Kerja: Produktivitas dengan Tujuan

Setelah istirahat, kita masuk ke 8 jam yang biasanya dihabiskan untuk bekerja. Di sini, fokus kita adalah menghasilkan pendapatan atau menyelesaikan tugas-tugas yang penting. Tapi, ada satu hal penting yang ingin disampaikan Pagliarini: Jangan hanya bekerja untuk bertahan hidup, tapi bekerja dengan tujuan.

Jika kita hanya menjalani pekerjaan sebagai rutinitas, lama-lama kita bisa merasa lelah dan hampa. Cari makna dalam pekerjaan yang kita lakukan, entah itu dengan menciptakan dampak positif, belajar hal baru, atau membangun relasi yang baik dengan rekan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun