Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - a life-long learner

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malas tetapi Sukses, Cara Santai Jadi Sukses!

22 September 2024   12:37 Diperbarui: 22 September 2024   12:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fred Gratzon dalam bukunya yang berjudul "Malas tapi Sukses" yang diterjemahkan dari "The Lazy Way to Succes How to Do Nothing and Accomplish Everything" membawa perspektif yang sangat menarik dan mungkin tidak biasa bagi banyak orang. Buku ini menantang gagasan konvensional tentang bagaimana kita biasanya memandang kesuksesan. Kebanyakan orang percaya bahwa kerja keras adalah satu-satunya jalan untuk mencapai kesuksesan. Namun, Gratzon menawarkan pendekatan yang berbeda: ia mengatakan bahwa kemalasan, tentu saja dalam konteks tertentu, dapat membawa kita kepada kesuksesan yang bahkan lebih besar.

Kemalasan dalam Konteks yang Tepat

Ketika kita mendengar kata "malas," yang terlintas di pikiran mungkin adalah gambar seseorang yang tidur-tiduran sepanjang hari atau tidak melakukan apa-apa. Tapi tunggu dulu! Gratzon tidak sedang mempromosikan kemalasan dalam arti yang negatif atau destruktif. Sebaliknya, ia mengajak kita untuk melihat kemalasan sebagai seni menemukan cara yang lebih mudah, lebih efektif, dan lebih menyenangkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini tentang menggunakan waktu dan energi secara bijaksana.

Misalnya, bayangkan Anda sedang bekerja pada sebuah proyek besar. Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa bekerja selama berjam-jam tanpa henti adalah cara terbaik untuk menyelesaikannya. Tapi Gratzon akan berkata, "Kenapa tidak coba pikirkan cara yang lebih mudah?" Mungkin ada alat, teknologi, atau bahkan orang lain yang bisa membantu Anda menyelesaikan tugas itu lebih cepat dan dengan usaha yang lebih sedikit. Di sinilah kemalasan versi Gratzon masuk: ia mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih pintar, bukan lebih keras.

Menggunakan Kemalasan untuk Menginspirasi Kreativitas

Gratzon juga menekankan bahwa kemalasan bisa menjadi katalis untuk kreativitas. Ketika Anda memberi diri Anda waktu untuk beristirahat dan rileks, pikiran Anda menjadi lebih bebas untuk berkeliaran. Dalam keadaan ini, ide-ide kreatif sering kali muncul tanpa Anda sadari. Cobalah ingat kapan terakhir kali Anda mendapatkan ide brilian saat sedang bersantai atau bahkan tidur siang. Itu bukan kebetulan! Pikiran kita cenderung lebih kreatif ketika kita tidak berada di bawah tekanan atau stres.

Dalam konteks ini, Gratzon sebenarnya mengajak kita untuk lebih menghargai waktu istirahat. Ia mengatakan bahwa terlalu fokus pada kerja keras dan kesibukan justru bisa membuat kita kehabisan energi dan kehilangan kreativitas. Sebaliknya, dengan memberi ruang bagi kemalasan yang produktif, kita bisa menemukan solusi inovatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Mitos Kerja Keras

Gratzon juga berusaha membongkar mitos yang sudah mendarah daging di banyak budaya, yaitu bahwa kerja keras adalah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Menurutnya, mitos ini tidak sepenuhnya benar. Ia mencontohkan banyak orang sukses yang justru mencapai puncak karier mereka bukan karena kerja keras yang terus-menerus, tetapi karena mereka pintar mencari jalan pintas atau cara yang lebih efisien.

Bayangkan seorang pengusaha yang sukses. Mungkin kita berpikir bahwa dia mencapai kesuksesan karena kerja keras selama bertahun-tahun. Tapi jika kita melihat lebih dekat, mungkin kita akan menemukan bahwa pengusaha tersebut sebenarnya pandai mendelegasikan tugas, menggunakan teknologi terbaru, atau menemukan model bisnis yang membuatnya bisa bekerja lebih sedikit tetapi mendapatkan hasil yang lebih besar. Inilah yang dimaksud Gratzon dengan "malas tapi sukses". Bukan berarti pengusaha tersebut tidak bekerja keras, tapi dia tidak terjebak dalam anggapan bahwa kerja keras tanpa henti adalah satu-satunya cara.

Mengembangkan Pola Pikir yang Berbeda

Untuk benar-benar memahami dan mengaplikasikan konsep ini, Gratzon mengajak kita untuk mengubah pola pikir kita tentang pekerjaan dan kesuksesan. Ia mengatakan bahwa kita harus mulai melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang harus disederhanakan, bukan dipersulit. Menurutnya, orang yang paling sukses adalah mereka yang dapat menemukan cara termudah untuk mencapai tujuan mereka. Ini bukan berarti mereka malas dalam arti negatif, tetapi mereka efisien dalam cara mereka bekerja.

Contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari adalah ketika Anda menghadapi tugas yang tampaknya sulit. Alih-alih langsung terjun dan bekerja keras, Gratzon akan menyarankan Anda untuk berhenti sejenak dan berpikir, "Bagaimana saya bisa menyelesaikan ini dengan cara yang lebih mudah?" Mungkin ada teknologi yang bisa membantu, atau mungkin ada cara berbeda untuk mendekati masalah tersebut. Pola pikir inilah yang bisa membuat Anda bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.

Pentingnya Menikmati Proses

Hal lain yang diangkat oleh Gratzon adalah pentingnya menikmati proses dalam bekerja. Banyak orang yang terjebak dalam rutinitas kerja keras yang membosankan dan akhirnya merasa tidak bahagia, meskipun mereka mungkin mencapai kesuksesan material. Gratzon mengajak kita untuk lebih menikmati apa yang kita lakukan, menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan kita, dan menghindari stres yang tidak perlu.

Menurutnya, ketika kita menikmati apa yang kita lakukan, pekerjaan tidak lagi terasa seperti beban. Ini juga merupakan bentuk kemalasan yang ia maksud: dengan menemukan cara untuk mencintai pekerjaan kita, kita tidak perlu bekerja keras secara berlebihan karena kita melakukannya dengan penuh semangat dan kesenangan.

Mencari Jalan Pintas yang Etis

Gratzon memang mendorong kita untuk mencari cara yang lebih mudah, tapi ini bukan berarti kita boleh mengambil jalan pintas yang tidak etis. Ia tetap menekankan pentingnya integritas dalam segala hal yang kita lakukan. Jalan pintas yang dimaksud di sini adalah mencari cara yang lebih efisien dan efektif tanpa mengorbankan kualitas atau etika. Jadi, jangan salah paham bahwa kemalasan yang ia maksud adalah melakukan segala sesuatu dengan setengah hati atau tidak bertanggung jawab.

Berikut adalah beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari di mana seseorang bisa mencapai kesuksesan tanpa harus bekerja keras, melainkan dengan bekerja lebih cerdas:

1. Menggunakan Teknologi untuk Otomatisasi

Bayangkan Anda memiliki bisnis kecil yang menjual produk secara online. Daripada menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk mengelola pesanan, Anda bisa menggunakan sistem manajemen inventaris dan pemrosesan pesanan otomatis. Misalnya, platform seperti Shopify atau WooCommerce memungkinkan Anda mengotomatisasi banyak aspek bisnis, dari pengelolaan stok hingga pengiriman. Dengan menggunakan teknologi ini, Anda bisa mengurangi jam kerja Anda, tetapi tetap menjaga bisnis berjalan lancar.

2. Mendelegasikan Tugas

Seorang manajer yang bijak tahu bahwa dia tidak perlu mengerjakan segala sesuatu sendiri. Jika Anda memimpin tim, Anda bisa mendelegasikan tugas kepada orang yang tepat. Misalnya, jika ada anggota tim yang lebih ahli dalam presentasi, Anda bisa mendelegasikan tugas presentasi kepada mereka, sementara Anda fokus pada strategi atau pengambilan keputusan. Dengan mendelegasikan, Anda bisa mencapai hasil yang sama, atau bahkan lebih baik, tanpa harus bekerja keras sendiri.

3. Menggunakan Alat Bantu dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, jika Anda sering kerepotan mengatur jadwal harian atau pertemuan, Anda bisa menggunakan aplikasi kalender seperti Google Calendar atau Microsoft Outlook. Alat ini bisa mengingatkan Anda tentang pertemuan, tenggat waktu, dan tugas lainnya, sehingga Anda tidak perlu mengingat semuanya sendiri. Dengan begitu, Anda menghemat energi mental dan bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting.

4. Mencari Jalan Pintas yang Efektif

Katakanlah Anda sedang belajar untuk ujian besar. Daripada membaca seluruh buku teks dari awal hingga akhir, Anda bisa mencari ringkasan atau catatan online yang sudah disusun oleh orang lain. Anda juga bisa menonton video pembelajaran yang menjelaskan konsep-konsep sulit dengan cara yang lebih mudah dimengerti. Dengan memanfaatkan sumber daya ini, Anda bisa belajar lebih cepat dan efektif tanpa harus menghabiskan waktu dan tenaga ekstra.

5. Memanfaatkan Jaringan dan Koneksi

Networking atau jaringan sosial bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mencapai kesuksesan tanpa harus bekerja keras. Misalnya, jika Anda mencari pekerjaan baru, daripada mengirim ratusan aplikasi secara acak, Anda bisa menghubungi teman atau rekan kerja yang mungkin tahu tentang lowongan yang cocok untuk Anda. Rekomendasi pribadi sering kali lebih efektif daripada melamar pekerjaan melalui jalur resmi, dan ini bisa menghemat banyak waktu dan usaha.

6. Menjual Produk Digital

Jika Anda memiliki keterampilan di bidang tertentu, seperti desain grafis atau penulisan, Anda bisa membuat produk digital seperti e-book, template, atau kursus online. Setelah produk tersebut selesai, Anda bisa menjualnya berulang kali tanpa harus membuatnya lagi. Ini adalah contoh klasik dari "penghasilan pasif," di mana Anda mendapatkan uang tanpa harus bekerja terus-menerus. Anda bisa fokus pada pembuatan produk sekali, dan setelah itu, biarkan produk tersebut menghasilkan pendapatan untuk Anda.

7. Mengatur Prioritas dengan Bijak

Salah satu cara untuk tidak bekerja keras adalah dengan fokus hanya pada hal-hal yang benar-benar penting. Misalnya, dalam pekerjaan, alih-alih mencoba mengerjakan semua tugas yang ada, Anda bisa menggunakan metode seperti Eisenhower Matrix untuk mengidentifikasi tugas mana yang paling penting dan mendesak. Dengan begitu, Anda bisa mengalokasikan waktu dan energi Anda hanya pada tugas-tugas yang memberikan dampak paling besar, dan menghindari pekerjaan yang sebenarnya tidak terlalu penting.

8. Berinvestasi di Pekerjaan Awal untuk Hasil Jangka Panjang

Misalnya, seorang blogger atau pembuat konten bisa menghabiskan waktu untuk membuat artikel atau video berkualitas tinggi yang dioptimalkan untuk SEO. Setelah konten tersebut dipublikasikan, ia bisa terus menarik pengunjung dan menghasilkan pendapatan iklan atau afiliasi tanpa harus memperbaruinya setiap hari. Investasi awal dalam kualitas memungkinkan dia untuk "malas" di kemudian hari, karena konten tersebut terus bekerja untuknya.

9. Menggunakan Metode Minimalis dalam Pekerjaan

Seorang desainer grafis, misalnya, bisa memilih pendekatan desain minimalis yang tidak hanya lebih cepat dikerjakan tetapi juga lebih efektif dan menarik bagi klien. Daripada menghabiskan waktu untuk membuat desain yang rumit dan memakan waktu, ia bisa fokus pada elemen-elemen dasar yang memberikan dampak visual yang besar. Ini memungkinkan dia untuk menyelesaikan proyek lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas.

10. Mengembangkan Kebiasaan yang Menghemat Waktu

Misalnya, seorang pengusaha mungkin mengembangkan kebiasaan membuat keputusan cepat untuk hal-hal kecil agar tidak terjebak dalam keputusan sepele yang membuang waktu. Dengan membuat rutinitas pagi yang efektif atau menetapkan batas waktu untuk tugas-tugas tertentu, dia bisa menghemat banyak waktu dan energi sepanjang hari. Ini adalah contoh bagaimana mengatur kebiasaan bisa membuat hidup lebih efisien tanpa harus bekerja lebih keras.

Dari contoh-contoh di atas, terlihat jelas bahwa kesuksesan tidak selalu memerlukan kerja keras dalam arti tradisional. Dengan berpikir lebih cerdas, menggunakan alat dan teknologi yang tepat, serta memanfaatkan jaringan dan waktu secara efektif, Anda bisa mencapai hasil yang sama atau bahkan lebih baik dengan usaha yang lebih sedikit. Ini bukan berarti Anda harus menjadi malas dalam arti negatif, tetapi lebih kepada bekerja dengan cara yang lebih bijak dan efisien.

Kuncinya adalah menemukan cara untuk memaksimalkan hasil dengan usaha yang minimal, sehingga Anda bisa menikmati hidup dan tetap mencapai kesuksesan.

Akhirnya, Gratzon mengajak kita untuk melihat kemalasan dari perspektif yang berbeda. Ia menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, kemalasan bukanlah musuh kesuksesan, tetapi justru bisa menjadi sekutu yang kuat. Tentu saja, ini bukan berarti kita harus berhenti bekerja dan hanya bersantai. Sebaliknya, kita perlu menjadi pintar dalam memilih cara kita bekerja: mencari jalan yang lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih efisien untuk mencapai tujuan kita.

Melalui buku "Malas tapi Sukses", Gratzon memberikan wawasan yang membuka mata tentang bagaimana kita bisa mencapai kesuksesan tanpa harus mengorbankan kebahagiaan, kesehatan, atau waktu berharga kita. Dengan menerapkan prinsip-prinsipnya, kita bisa menjadi lebih sukses dengan lebih sedikit usaha, asalkan kita melakukannya dengan bijak.

Jadi, lain kali Anda merasa lelah atau terbebani oleh pekerjaan, cobalah ingat pesan Gratzon: mungkin ada cara lain yang lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Siapa tahu, dengan sedikit kemalasan yang bijak, Anda bisa mencapai kesuksesan yang lebih besar tanpa harus bekerja keras sepanjang waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun