8. Berinvestasi di Pekerjaan Awal untuk Hasil Jangka Panjang
Misalnya, seorang blogger atau pembuat konten bisa menghabiskan waktu untuk membuat artikel atau video berkualitas tinggi yang dioptimalkan untuk SEO. Setelah konten tersebut dipublikasikan, ia bisa terus menarik pengunjung dan menghasilkan pendapatan iklan atau afiliasi tanpa harus memperbaruinya setiap hari. Investasi awal dalam kualitas memungkinkan dia untuk "malas" di kemudian hari, karena konten tersebut terus bekerja untuknya.
9. Menggunakan Metode Minimalis dalam Pekerjaan
Seorang desainer grafis, misalnya, bisa memilih pendekatan desain minimalis yang tidak hanya lebih cepat dikerjakan tetapi juga lebih efektif dan menarik bagi klien. Daripada menghabiskan waktu untuk membuat desain yang rumit dan memakan waktu, ia bisa fokus pada elemen-elemen dasar yang memberikan dampak visual yang besar. Ini memungkinkan dia untuk menyelesaikan proyek lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas.
10. Mengembangkan Kebiasaan yang Menghemat Waktu
Misalnya, seorang pengusaha mungkin mengembangkan kebiasaan membuat keputusan cepat untuk hal-hal kecil agar tidak terjebak dalam keputusan sepele yang membuang waktu. Dengan membuat rutinitas pagi yang efektif atau menetapkan batas waktu untuk tugas-tugas tertentu, dia bisa menghemat banyak waktu dan energi sepanjang hari. Ini adalah contoh bagaimana mengatur kebiasaan bisa membuat hidup lebih efisien tanpa harus bekerja lebih keras.
Dari contoh-contoh di atas, terlihat jelas bahwa kesuksesan tidak selalu memerlukan kerja keras dalam arti tradisional. Dengan berpikir lebih cerdas, menggunakan alat dan teknologi yang tepat, serta memanfaatkan jaringan dan waktu secara efektif, Anda bisa mencapai hasil yang sama atau bahkan lebih baik dengan usaha yang lebih sedikit. Ini bukan berarti Anda harus menjadi malas dalam arti negatif, tetapi lebih kepada bekerja dengan cara yang lebih bijak dan efisien.
Kuncinya adalah menemukan cara untuk memaksimalkan hasil dengan usaha yang minimal, sehingga Anda bisa menikmati hidup dan tetap mencapai kesuksesan.
Akhirnya, Gratzon mengajak kita untuk melihat kemalasan dari perspektif yang berbeda. Ia menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, kemalasan bukanlah musuh kesuksesan, tetapi justru bisa menjadi sekutu yang kuat. Tentu saja, ini bukan berarti kita harus berhenti bekerja dan hanya bersantai. Sebaliknya, kita perlu menjadi pintar dalam memilih cara kita bekerja: mencari jalan yang lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih efisien untuk mencapai tujuan kita.
Melalui buku "Malas tapi Sukses", Gratzon memberikan wawasan yang membuka mata tentang bagaimana kita bisa mencapai kesuksesan tanpa harus mengorbankan kebahagiaan, kesehatan, atau waktu berharga kita. Dengan menerapkan prinsip-prinsipnya, kita bisa menjadi lebih sukses dengan lebih sedikit usaha, asalkan kita melakukannya dengan bijak.
Jadi, lain kali Anda merasa lelah atau terbebani oleh pekerjaan, cobalah ingat pesan Gratzon: mungkin ada cara lain yang lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Siapa tahu, dengan sedikit kemalasan yang bijak, Anda bisa mencapai kesuksesan yang lebih besar tanpa harus bekerja keras sepanjang waktu.