Menurut Lee Ki-Joo, empati adalah dasar dari komunikasi yang sehat. Tanpa empati, ucapan kita bisa terdengar dingin atau bahkan kejam, meskipun kita nggak bermaksud begitu.
 Hindari Kata-Kata yang Menghakimi
Seringkali, kita tanpa sadar menghakimi orang lain lewat kata-kata kita. Misalnya, saat ada teman yang terlambat datang ke janji pertemuan, kita mungkin langsung berkata, "Kamu selalu aja telat!" atau "Kamu tuh nggak pernah tepat waktu, ya!"
Ucapan seperti ini bisa terdengar menghakimi dan bikin orang lain defensif. Alih-alih fokus pada masalah, ucapan tersebut malah menyerang pribadi orang tersebut. Padahal, mungkin dia terlambat karena alasan yang tidak kita ketahui.
Dalam bukunya, Lee Ki-Joo menyarankan agar kita lebih berhati-hati dengan kata-kata yang mengandung unsur penghakiman. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kalimat yang lebih netral dan tidak menyudutkan, seperti, "Aku nunggu cukup lama, jadi mungkin kita bisa lebih tepat waktu di kesempatan berikutnya?"
Dengan begitu, kita tetap bisa menyampaikan keluhan atau ketidaknyamanan, tapi tanpa membuat orang lain merasa diserang.
Kata-kata Positif Membawa Dampak Positif
Salah satu hal yang paling ditekankan oleh Lee Ki-Joo adalah kekuatan dari kata-kata positif. Kata-kata positif nggak cuma bisa bikin suasana hati seseorang jadi lebih baik, tapi juga bisa memperbaiki hubungan dan meningkatkan rasa percaya diri seseorang.
Misalnya, ketika seseorang sedang dalam kondisi down, kata-kata positif seperti "Kamu pasti bisa melewati ini" atau "Aku yakin kamu punya kekuatan untuk menghadapinya" bisa memberikan semangat yang besar. Sementara itu, kata-kata negatif seperti "Kamu nggak akan bisa melakukan itu" hanya akan memperburuk keadaan.
Namun, Lee Ki-Joo juga mengingatkan bahwa kata-kata positif harus diucapkan dengan tulus. Kalau kita hanya sekedar bilang sesuatu yang baik tanpa ada kejujuran di dalamnya, orang lain akan merasa bahwa kata-kata kita kosong dan tidak berarti.
Komunikasi yang Efektif Butuh Latihan