Oh my sleeping child, the world's so wild
But you've built your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child
I'm gonna cover my sleeping child
Keep you away from the world so wild
Keep you away from the...
World so wild...
Oh my sleeping child, the world's so wild
But you've built your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child
You've built your own paradise
Oh my sleeping child, the world's so wild
But you've built your own paradise
That's one reason why I'll cover you sleeping child
Di bait pertama, anak digambarkan menerima perhatian khusus dari alam semesta, dengan bintang-bintang dan bulan yang berkelap-kelip untuk mereka. Paduan suara menyoroti betapa liar dan penuh konflik dunia ini, namun anak tersebut berhasil menciptakan tempat aman dan damai bagi dirinya sendiri. Penyanyi berjanji untuk melindungi dan menjaga kepolosan anak tersebut dari gejolak dunia.
Bait kedua menyiratkan bahwa jika semua orang memiliki pola pikir seperti anak itu, dunia akan bebas dari konflik dan perang, mencapai perdamaian yang abadi. Liriknya mengagumi empati, pengertian, dan kasih sayang anak, yang bisa membawa perubahan positif jika diterima secara luas.
Pada bagian bridge, lagu ini menyampaikan pesan kepada pemimpin dunia, bahwa sudut pandang anak bisa menginspirasi mereka untuk menyayangi dan menjaga Bumi. Liriknya menunjukkan bahwa kepolosan seorang anak memiliki potensi untuk menginspirasi transformasi positif di tingkat global.
Secara keseluruhan, "Sleeping Child" menyampaikan kerinduan akan kedamaian dan kepolosan di dunia yang penuh gejolak, mengingatkan kita akan potensi kebaikan yang ada dalam diri setiap individu, terutama anak-anak.
Ketika dirilis, "Sleeping Child" langsung menjadi hits dan memikat pendengar di seluruh dunia. Lagu ini ditulis oleh Mikkel Lentz dan terinspirasi oleh perjalanannya ke Asia, di mana ia melihat dampak kerasnya kehidupan terhadap anak-anak. Ia tergerak oleh ketangguhan anak-anak yang masih bisa menemukan kegembiraan meski dalam kesulitan. Lagu ini dirilis dalam album kedua MLTR, "Colours", dan dengan cepat menduduki puncak tangga lagu di Asia, membuat MLTR menjadi band favorit hingga kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H