Mohon tunggu...
Didik Prasetya
Didik Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi

Seorang akademisi, penulis, peneliti, dan pemerhati teknologi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim Peneliti UM Mengungkap Urgensi Keterhubungan Representasi Pengetahuan

23 November 2024   23:09 Diperbarui: 24 November 2024   00:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pembuatan peta konsep (dok. pribadi)

MALANG - Representasi pengetahuan adalah proses mendokumentasikan dan menyusun informasi, konsep, atau pemahaman individu dalam format yang dapat dipahami dan digunakan oleh orang lain atau sistem. Representasi ini penting karena memungkinkan transfer pengetahuan, analisis, dan pengambilan keputusan berbasis data. 

Dalam konteks pembelajaran, representasi pengetahuan menjadi esensial untuk memahami bagaimana individu memproses dan menyusun informasi, serta mendukung pembelajaran yang lebih mendalam, kolaborasi, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. 

Representasi yang baik juga membantu mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan atau miskonsepsi yang dapat diatasi melalui pembelajaran lebih lanjut. Di era digital, representasi pengetahuan menjadi penting untuk pengembangan teknologi seperti sistem penilaian otomatis dan kecerdasan buatan.

Peta konsep (concept map) adalah salah satu alat efektif untuk merepresentasikan pengetahuan individu. Alat ini mengorganisasikan konsep-konsep utama dalam struktur hierarkis, menghubungkannya dengan proposisi yang mencerminkan hubungan logis atau semantik. 

Peta konsep terdiri dari ide-ide atau konsep utama yang saling terhubung melalui link label, membentuk sebuah proposisi yang merupakan unit semantik terkecil untuk menyampaikan makna. 

Peta konsep tidak hanya memvisualisasikan cara seseorang memahami suatu topik tetapi juga berfungsi sebagai alat refleksi dan komunikasi pengetahuan. Dalam pendidikan, peta konsep membantu siswa dan pendidik untuk mengevaluasi pemahaman dan merancang strategi belajar yang lebih efektif.

Tim peneliti dosen Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai Dr. Eng. Didik Dwi Prasetya dan anggota Saida Ulfa, Ph.D, dan Dr. Eng. Muhammad Ashar menyadari pentingnya analisis pola representasi pengetahuan dalam pembelajaran. 

Melalui hibah internal UM tahun 2024, tim ini memfokuskan pada urgensi keterhubungan (interrelatedness) representasi pengetahuan yang diekspresikan ke dalam peta konsep. 

Secara teori, keterkaitan erat struktur pengetahuan menunjukkan keahlian dan kedalaman pengetahuan seseorang, karena struktur ini mencerminkan kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai konsep secara koheren, mengidentifikasi hubungan yang relevan, serta memanfaatkan pengetahuan tersebut secara efektif dalam konteks yang kompleks atau spesifik.

Kontribusi penting yang dihasilkan oleh tim peneliti UM adalah mengembangkan program komputer untuk mengungkap sejauh mana keketatan pengetahuan siswa antara pengetahuan yang sudah didapatkann dan pengetahuan baru. Program yang diberi nama "Concept Map Relationship Analyzer" ini diujicobakan pada dua teknik pembuatan peta konsep. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun