Mohon tunggu...
Didik Yulianto
Didik Yulianto Mohon Tunggu... -

Aku Bodoh Untuk Belajar, Aku Hina Untuk Mulia, Aku Miskin Untuk Kaya.\r\n#Aku Penebar Cinta Sekaligus Keonaran\r\nTwitter @DidikDoanks

Selanjutnya

Tutup

Politik

Judulnya Harus PKS

9 Juni 2013   01:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:19 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

12:58 Waktu Ponsel Jadul. Bantal dan kasur sudah menggoda sejak tadi untuk mengajak bersantai. Tapi kanal politik kompasiana memiliki daya pikat yang lebih kuat sekaligus teror yang sangat dahsyat. Saya selalu tertarik untuk membaca dan kadang geram untuk ikut komentar soal PKS. Setiap judul tentang PKS selalu menarik untuk diikuti. Komentar pro kontra tak jarang membawa ke arah SARA.
Entahlah...
Apa mungkin saya phobia? Bagaimana saya harus bersikap? Berkomentar sebijak mungkin pun masih salah apa lagi membela. Ketika saya membela makan saya akan dikatakan kader, padahal saya keder. Ketika saya mengkritik makan akan dianggap hater. Saya hanya pemuda awam yang ingin belajar, saya masih muda makan ajarkanlah etika.
Pernah saya katakan bahwa saya adalah siswa Pagar Nusa, sontak semua luluh karena saya adalah murid NU. Lalu ketika saya murid NU dilarangkah untuk memilih PKS, PAN, PBB atau PPP?
Ketika saya dianggap dewasa oleh identitas bernama KTP, selama itu pula saya selalu netral alias non partisan. Tak satu pun suara saya donasikan untuk sebuah partai. Sekali saya memilih pemimpin sekarang divonis 18 Tahun Penjara oleh KPK. Ya, dia adalah Andi Achmad Sampoerna Jaya (Golkar).
Sekarang saya harus bagaimana? Kanal ini penuh intrik, entah tulus atau bayaran tapi aroma kebencian ada dimana-mana. Ketika saya akan bersikap akankah saya akan dibenci, dibully dan dicaci maki?
Saya masih sangat muda, ajarkan saya etika.
Salam Damai Indonesia :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun