Mohon tunggu...
Didiek Cahya
Didiek Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelanjutan Kisah Waktu, Momentum, dan Kesempatan pada Diri Kita

3 November 2023   15:19 Diperbarui: 3 November 2023   15:28 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehubungnya tentang Surat Al-'Asr, Imam Syafi'I pernah mengatakan seandainya manusia itu memahami semua ayat itu. "Maka cukuplah agama ini bagi kita." Mengapa beliau mengatakan demikian? Karena ternyata perjalanan hidup itu adalah hanya memutar waktu, apa yang kita lakukan dari hari ke hari adalah keistiqomahan kita mengikuti perjalanan waktu istiqomah. Bukan berarti ajek (tetap/teratur), karena ketika kita beramal sama dengan waktu yang lalu, itu kita tergolong orang-orang yang merugi. tetapi ada upaya jujur kita untuk selalu memperbaiki diri itulah istiqomah. Jadi ada selalu perbaiki menuju sesuatu yang lebih baik. Agar apa agar kita menjadi orang0irang yang beruntung. Nah kemampuan kita untuk menangkap waktu itulah yang kita kenal kemampuan kita untuk menangkap momentum. 

Apa itu momentum? Di dalam kamus besar bahasa Indonesia. Momentum adalah satu berkaitan dengan saat yang tepat, misalnya kapan saat yang tepat untuk kita berdoa? Antara azan dengan iqomah adalah waktu yang tepat untuk kita gunakan berdoa karena disitu adalah waktu mustajab. Saat haji ada waktu yang tepat, yaitu waktu di arafah. 

Demikian juga dalam perjalanan keseharian ada waktu yang tepat, kita gunakan dalam 24 jam ada sepertiga malam yang patut kita gunakan untuk berdoa kepada Allah. Insha Allah kalau kita istiqomah itu maka janji Allah adalah pasti.

Dalam ilmu fisika itu biasanya diformulasikan P=M*V jadi momentum itu adalah perkalian dari masa dengan percepatan. Ketika kita ada masa yang lebih besar maka percepatannya besar juga. Kemudian yang ketiga adalah kesempatan, kesempatan ini yang kadang-kadang kala orang lalai terhadap kesempatan 

Sehingga ada yang menceritakan juga surat Al-'Asr itu sebetulannya, adalah sindiran kepada orang-orang arab yang ketika waktu asar dia duduk-duduk santai, cerita ngalor ngidul, dan selalu membanggakan apa yang dulu yang pernah dialami oleh nenek moyangnya. Sehingga diingatkan oleh Allah dengan surat asar.

Momentum adalah salah satu dari tiga hal yang dia terjadi dan tidak akan pernah kembali karena ada tiga hal yang ketika terjadi tidak akan pernah kembali. Pertama kata yang telah diucapkan, kedua waktu telah yang lewat, dan ketiga momentum yang diabaikan.

Banyak dari kita momentum-momentum tertentu yang kadang kala kita lalai. Misalnya ketika kita sedang menunggu salat, antara adzan di iqomah dan iqomah adalah momentum yang bagus tapi kadang kala banyak orang yang memanfaatkan untuk ngobrol kanan kiri, bahkan sekarang ngobrol dengan diri sendiri yaitu dengan gawai (hp) yang dia miliki. Padahal kalau itu digunakan untuk berdoa Insha Allah itu adalah waktu yang mustajab. Mudah-mudahan dengan pengingatan dalam tulisan ini. Nanti kita diingatkan waktu yang kita gunakan antara adzan dan iqomah kira-kira 10 menit kita gunakan untuk berdoa. Kalau kepepetnya kita tidak tahu apa yang kita inginkan

Ibnu Qayyim mengingatkan kepada kita ketika anda punya keinginan yang banyak tapi tidak bisa mengucapkan apa keinginanmu. Maka perbanyaklah membaca istighfar, karena dengan istighfar siapa tahu Allah itu mengampuni dosa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun