Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati Membeli Barang Elektronik Murah di Internet

19 Juni 2020   18:15 Diperbarui: 19 Juni 2020   18:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita sering melihat iklan yang bersliweran di linimasa media sosial kita tentang produk-produk elektronik bermerk yang ditawarkan dengan harga murah. Baik yang ditawarkan perorangan maupun yang ada di market place. Sekali lagi, barang bermerk, lho ya.

Misalnya disk penyimpanan eksternal baik hard disk maupun flash disk, termasuk sd card. Harga yang biasanya sangat miring, dari 50% hingga 10%. Contohnya hard disk eksternal dengan ruang penyimpanan 1 TB merk A, yang biasa dijual dengan harga kisaran 700 ribu hingga 1 juta, ditawarkan hanya seharga 300 ribuan. Atau sd card dengan ruang penyimpanan di atas 100 GB merk B yang biasa dijual dengan harga ratusan ribu rupiah, dapat dibeli dengan harga hanya puluhan ribu rupiah.

Ada beberapa kemungkinan barang-barang tersebut dapat dijual dengan harga murah.

Di antaranya, pertama, barang tersebut adalah barang aspal. Asli tapi palsu. Atau dengan istilah yang populer disebut dengan KW.

Kedua, barang tersebut memang asli namun sudah merupakan barang bekas. Biasanya dengan menggunakan kemasan ulang seperti aslinya. Contohnya hard disk eksternal yang dapat diketahui setelah kita membongkar chasing-nya. 

Ketiga, barang reject atau tidak lolos quality control.

Keempat, barang selundupan atau BM (black market).

Kelima, produk OEM. OEM singkatan dari Original Equipment Manufacturer. Produk OEM adalah produk yang dikeluarkan dari sebuah perusahaan yang dibeli oleh perusahaan lain yang kemudian diolah atau disertakan dengan produk lainnya. Contohnya OS atau software yang biasanya disertakan pada penjualan komputer atau laptop.  Keenam, barang tersebut memang asli dan sengaja dijual oleh pemiliknya karena tidak dibutuhkan atau si pemilik membutuhkan uang cepat.

Seringkali karena ketidakjelian kita, terutama karena tergiur dengan harga murahnya, kita kemudian terjebak dan akhirnya hanya menyia-nyiakan uang yang kita keluarkan untuk membelinya. Alih-alih mendapatkan harga murah, barang yang kita beli ternyata (cepat) rusak atau tidak memberikan manfaat seperti yang kita harapkan.

Lalu, bagaimana caranya biar kita tidak salah memilih barang yang akan kita beli?

Perhatikan Rating dan Komentar

Jika kita membelinya dari sebuah market place, hal utama yang bisa kita lakukan adalah dengan melihat rating dan komentar dari mereka yang telah membelinya terlebih dahulu. Dengan melihat rating komentar, setidaknya kita mempunyai gambaran tentang kualitas dari produk yang akan kita beli.

Cari Perbandingan

Setelah kita melihat rating dan komentar yang ada, pastikan kita juga mencari perbandingannya, terutama untuk harga yang ditawarkan. Mencari perbandingan bisa dengan menanyakannya ke mbah Google ataupun dengan mencari dari penjual lain di market place tersebut atau di market place lainnya.

Garansi Produk

Pastikan pula kita mendapatkan garansi dari produsen yang mengeluarkan produk yang kita beli. Untuk produk original baru biasanya disertai dengan garansi minimal 1 atau 2 tahun. Bahkan ada juga yang dengan garansi seumur hidup. Jika produk yang kita beli adalah produk bekas, pastikan kita juga mendapatkan garansi dari penjualnya. Garansi pengembalian atau penggantian produk jika ternyata produk yang kita beli cacat atau rusak atau tidak dapat digunakan.

Pahami Resikonya

Dalam membeli sebuah produk di internet, selain memastikan si penjual dapat kita percaya, pastikan juga kita telah memahami produk yang akan kita beli. Apakah produk tersebut adalah produk original, KW, OEM atau bahkan produk BM. Ketika kita membeli produk KW, kita mesti menyadari bahwa tentunya produk tersebut akan tidak sama dengan produk aslinya. 

COD

hal terakhir yang bisa kita lakukan, terutama jika kita melakukan pembelian dari seseorang yang belum dapat kita pastikan identitasnya, misalnya yang kita temukan di grup-grup jual beli di sosmed, sebisa mungkin mintalah sistem COD. Dengan COD kita bisa memastikan uang pembayaran kita aman. Karena dengan COD, kita baru akan melakukan pembayaran setelah barang benar-benar kita terima.

Demikian, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun