Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarlah Jarak Merawat Keabadian Rindu

8 Juni 2020   02:49 Diperbarui: 8 Juni 2020   02:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keay Nigel @ medium.com

apakah rindu itu sebatas tetesan tinta
yang menuliskannya menjadi puisi
atau ketukan jari di pintu depan rumah
saat mencoba kembali menemuimu?
sebab ketika akhirnya puisi itu kau baca
angin telah mengaburkan makna rindu
dan kitapun serasa asing kembali
sebab ketika akhirnya kau bukakan pintu itu
kita hanya saling diam
tersekat oleh keterasingan yang entah apa
jika iya, maka aku pun tidak akan menuliskan puisi
atau pergi menemuimu kembali
biarlah jarak merawat keabadian rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun