apakah rindu itu sebatas tetesan tinta
yang menuliskannya menjadi puisi
atau ketukan jari di pintu depan rumah
saat mencoba kembali menemuimu?
sebab ketika akhirnya puisi itu kau baca
angin telah mengaburkan makna rindu
dan kitapun serasa asing kembali
sebab ketika akhirnya kau bukakan pintu itu
kita hanya saling diam
tersekat oleh keterasingan yang entah apa
jika iya, maka aku pun tidak akan menuliskan puisi
atau pergi menemuimu kembali
biarlah jarak merawat keabadian rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!