Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Apa Artinya Internet buat Anda?

19 Mei 2020   13:01 Diperbarui: 19 Mei 2020   12:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa-masa sekarang ini, di mana yang namanya "jarak" dalam sebuah "hubungan" sangat berarti bagi kita. Jarak secara fisik. Terutama bagi kita yang mempunyai keluarga, kerabat atau teman yang tinggal di luar kota, yang sebelum-sebelumnya dapat kita kunjungi sewaktu-waktu namun di masa-masa sekarang ini, hal itu sulit dilakukan.

Jika Anda melewati masa remaja sebelum tahun 2000-an, dan Anda pernah mengalami LDR dengan pacar atau keluarga, tentu Anda akan merasa bersyukur dengan keadaan sekarang ini jika dibandingkan dengan masa-masa tersebut.

Betapa tidak. Ketika satu-satunya komunikasi jarak jauh yang bisa kita lakukan, pada masa itu, adalah dengan surat-menyurat via pos, untuk mengetahui kabar 'yang di sana' kita mesti sabar menunggu berhari-hari bahkan bermingu-minggu. 

Paling banter kita bisa mendapatnya sehari atau dua hari, melaui surat kawat atau telegram. Itu pun biasanya untuk hal-hal yang sifatnya begitu penting, seperti mengirim kabar duka. Dan bersifat satu arah. Dan sangat mahal biayanya. Sesekali memang kita bisa menggunakan telpon. 

Namun, untuk komunikasi jarak jauh (interlokal apalagi internasional), telpon pun akan terasa begitu mahal. Pun bila di tempat tinggal kita tersedia telpon. Jika tidak, kita mesti pergi ke wartel sebab melalui telpon umum yang ada di pinggir-pinggir jalan, biasanya hanya dapat digunakan untuk komunikasi lokal.

Beruntung kemudian hadir telpon selular. Meski masih terbatas SMS-an (biaya telpon interlokal melalui ponsel pun masih cukup mahal apalagi jika beda operator). SMS yang terbatas hanya 160 karakter! 

Masa awal kehadiran ponsel, kita memang hanya dapat mengirimkan pesan dalam sekali SMS maksimal 160 karakter. Jika lebih, maka kita mesti melanjutkannya dengan SMS kedua, ketiga, dan seterusnya. Meski biaya SMS dari dulu memang relatif murah. Namun menulis SMS secara berulang, tentu menjadi hal yang kadang membosankan. Walhasil, masa-masa itu pun, kita akrab dengan kata-kata singkatan pada SMS yang mungkin jika kita baca lagi sekarang, kita pun akan mengernyitkan kening terlebih dahulu. "rd1lgkt4ygd7". Anda masih ingat?

Rumusnya sebenarnya gampang jika kita masih mengingatnya. Anak-anak remaja sekarang pun masih menggunakannya.

Pertama, eja angkanya (bisa dalam bahasa Indonesia, Inggris ataupun daerah), setelah itu coba diraba maksudnya. Jika diperlukan kita dapat memisah-misahkan rangkaian katanya. "rd1lgkt4ygd7", "rdwanlgktempatygdtuju", "rdwan lg k tempat yg dtuju", "ridwan lagi ke tempat yang dituju". Simpel, bukan?

Warnet


Memasuki era 2000-an, menjadi remaja kala itu, kita lebih beruntung. Dengan berkembangnya internet yang juga masuk ke dalam sistem ponsel kita, komunikasi dapat lebih mengasyikan dan berwarna. Pesan yang kita kirimkan dapat menjadi lebih panjang. Dari SMS meningkat menjadi MMS. Beralih ke YM atau Yahoo! Messengger. Meski jaringannya masih sebatas 2G atau GPRS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun