Namun, video yang sepertinya inilah yang kemudian menjadi dasar orang-orang mengaitkannya dengan informasi dari LAPAN. Seolah, informasi dari LAPAN menjadi penguat kebenarannya.Â
Digambarkan dalam video di atas bahwa dukhan tercipta dari hantaman meteor ke bumi yang kemudian akan membuat gelap gulita yang akan melingkupi kita selama 40 hari 40 malam lamanya.
Gotak Gatik Gatuk
Jika kemudian apa yang digambarkan dalam video tersebut di atas benar adanya, bahwa dukhan terjadi karena hantaman meteor pada pertengahan Ramadhan, toh, kejadiannya pada Ramadhan tahun ini pun sebenarnya hanya dugaan saja, hanya gotak gatik gatuk.Â
Secara jelas dalam hadits yang dimaksud tidak disebutkan tahun kapan terjadinya. Bisa saja berpuluh atau beratus tahun kemudian dari sekarang.Â
Pun kalau kita mau mencermati postingan LAPAN, disebutkan bahwa asteroid yang diprediksi akan mendekati bumi pada pertengahan Ramadhan ini (atau pada Jumat kemarin) tidak dapat dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya. Dan kenyataannya memang demikian adanya.
Gotak gatik gatuk atau cocoklogi memang agaknya menjadi hal yang disukai banyak orang. Cocoklogi adalah mengaitkan dua hal untuk mencari relevansinya di mana hal yang satu dicoba untuk dijadikan penguat terhadap hal lainnya.
Banyak hal atau kejadian sering dikait-kaitkan dengan hal-hal lainnya. Dari yang rasional atau masuk akal hingga cocoklogi yang asal ngawur. Begitu pun cocoklogi soal kiamat.Â
Isu Kiamat yang Terus Berulang
Kiamat memang dapat menjadi isu yang seksi sekaligus mengancam dan membahayakan. Setidaknya ada dua isu besar sebelumnya berkaitan dengan kiamat, yang terjadi pada tahun 2012 dan 1995.
Pada tahun 1995, di Jepang, anggota-anggota sekte keagamaan yang didirikan oleh Shoko Asahara, yaitu Aum Shinrikyo, melakukan serangan mematikan terhadap penduduk Jepang dengan melepas gas sarin di kereta bawah tanah di ibu kota Jepang pada tanggal 20 Maret.
Dan juga mencoba melakukan serangan mematikan kembali pada beberapa bulan berikutnya dengan menggunakan gas hidrogen sianida di beberapa stasiun kereta bawah tanah namun gagal. Hal ini dilakukan karena adanya ketakutan pada mereka terhadap hari kiamat [2].