Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Tamu dari Perbatasan

15 Juni 2016   23:13 Diperbarui: 27 Oktober 2017   23:46 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Siap!”

“Iyah kapan-kapan ya Mas, Riris tunggu sampai Mas Tomo pulang.....”

“De Ris, kayaknya di teras ada tamu tuuuh......!”

“Aaa.... apa?”

“Aku lihat dari sini, di teras itu ada tamu .....”

“Maksud.... maksud..... maksudnya?”

“Cobalah buka pintu.....”

Dada Riris berdetak keras. Dengan perasaan yang membuncah, Riris berlari ke ruang tamu. Kemudian ia membuka pintu. Matanya melihat sosok tegap berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Bibir Riris bergetar.

“Mmm....mm..... Maaas... Tomoooo.......” guru muda itu memeuk suaminya dengan kencang.

Tamtomo membalas pelukan istrinya. Kepala istrinya dibenamkan di dadanya hingga lama. Setelah beberapa saat, Riris melepaskan pelukannya.

“Ini benar Mas Tomo kan? Aku tidak mimpi?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun