Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Candra-nya Orang Minum Minumam Keras

6 Juni 2016   23:57 Diperbarui: 7 Juni 2016   05:00 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : abidhiri.blogspot.com


10.Dasa Buta Mati
Dasa = Sepuluh, Buta = Raksasa, Mati = mati
Seseorang yang meminum minuman keras sebanyak 10 (sepuluh) sloki dicandra seperti bangkai raksasa yang sudah diam. Menjadi sesuatu yang sudah tak berguna sama sekali.

Saran dari Pitutur Jawa
Mereka yang minum-minuman keras umumnya mulai mabuk pada takaran 3 sloki ( ukuran ini tentu dulu-dulunya hasil dari pengamatan para menungsa wegig lan pinter) . Jika telah melihat isi pitutur ini, diharapkan ketika sudah mulai dengan 3 sloki, masih ada kesadaran, gunakan untuk berfikir baik buruknya akibat ketika kuantitas minumnya akan ditambah.
Bagi yang sudah berkeluarga tentu mengingat anak dan istri akan menjadi jalan kesadaran. Jika masih lajang, mengingat lara lapa ngrumat (perjuangan sengsara dan susah payah orang tua memelihara kita) akan menjadi pengingat kita untuk tidak melanjutkan kebiasaan minum-minuman keras.
Bagi yang sudah punya karir, tentu taruhannya adalah karir dan harga diri. Bagi yang sudah punya nama baik, taruhannya tentu nama baik.  Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan kebaikan.
Namun semua kembali kepada diri sendiri. Hidup ini adalah pilihan merdeka. ***
                                                               

                                                                                                                Majalengka, 06-06-2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun