Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Humor : Akal Bulus si Mbak

31 Oktober 2015   16:58 Diperbarui: 31 Oktober 2015   18:10 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ke-1

Mbak Endang Kriko (kriting kolot) sudah siap dengan dandanan rutin setiap berangkat kerja. Hijabnya dengan style nyentrik (lihat gambar) yg dikenal dengan hijab punuk onta. Rambutnya memang asli keriting (begitu dia ngomongnya padaku) tetapi kalau disanggul nggak segitu-gitu amat.

Motor telah siap. Helm dicangklong di lengan. Maklum, barang itu nggak mungkin nutup kepala. Ngganjel.

Polisi Tampan : Priiit ..... minggir Bu! Ibu saya tilang!

Mbak Endang : Kenapah?

Polisi Tampan : Helm-nya dipakai dong! Ibu melanggar!

Mbak Endang : Nggak mungkin lah Pak! Lihat hijab sanggulku! (Alasan)

Polisi Tampan  : Ya naik mobil saja!

Mbak Endang : Bapak ngejek saya yang nggak punya boil, eh mobil. Mau saya perkarakan????? (Nggertak)

Polisi Tampan : Ya sudah .... ngg.... ibu kerja di mana?

Mbak Endang : Kantor Pemda!

Polisi Tampan : Ibu saya antar ! Naik mobil saya daripada ditilang polisi! Motor ibu titipkan di pos dulu.

Mbak Endang : Nggak merepotkan Mas? Eh Pak? (Sambil senyum culas)

Hari ke-2, ke-3, ke-4, ke-5 ... hingga hari ke-27 (Gituuu terus).

Hari ke-28

Polisi Tampan : Mbak Endang kok tidak lewat sini mau saya hentikan!

Mbak Endang : Motorku rusak Mas! (Alasan)

Polisi Tampan : Ya sudah saya jemput ke rumah dan langsung antar ke pemda!

Hari ke-35 (hari minggu)

Polisi Tampan : Mbak Endang, hari ini saya jemput!

Mbak Endang : Ini hari Minggu Mas!

Polisi Tampan : Tidak peduli! Pokoknya siap-siap, hari ini Mbak saya jemput, akan saya antar ke Purbalingga!

Mbak Endang : Hah? Jauh lho Mas?! Ke Purbalingga ke siapa?

Polisi Tampan : Ke orang tua Mbak Endang .....

(Pak Polisi tidak tahu kalau setelah itu Mbak Endang ini memeluk guling erat-erat, ia bayangkan bahwa guling itu adalah Pak Polisi Tampan).

Mbak Endang : Mas mau apa?

Polisi Tampan : Mau melamar! Daripada tiap hari nilang orang berhijab punuk onta yang susah dihelm?? Ya kan?

Mbak Endang : Kok dari pada menilang? Terus?

Polisi Tampan : Nanti nilangnya di rumah saja, bayar dendanya di rumah saja, kalau sudah resmi. Nanti tiap hari aku antar ke kantor!

(Humor ini tidak saya lanjutkan

kayaknya tidak lucu

tadinya mau jadi cerpen

tapi istriku ngajak jalan-jalan

jadi ya sudah segini saja)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun