Â
Jam setengah 8-an Bis Sinar Jaya meninggalkan terminal bis Purwokerto. Duduk di sebelah Warto , seorang lelaki diam. Dari pada sepi Warto bertanya :
Warto   : Mau ke Jakarta Mas?
Orang 1 : Iya, mau ke Jakarta juga?
Warto   : Iya. Mas dari mana?
Orang 1 : Dari MAKAM.
Warto   : Hah? Siapa yang meninggal?
Orang 1 : MAKAM itu desa di wilayah Purbalingga, dekat monumen dan kelahiran jenderal Soedirman
Warto   : Oooooo ...... sendirian Mas?
Orang 1 : Saya bareng orang JOMPO, ini yang duduk di jok belakang!
Warto   : Ooooo kasihan sekali, kenapa sudah jompo naik bis? Nyarter saja laaah.....Â
Orang 1 : JOMPO itu nama desa di kecamatan Kalimanah Purbalinga.
Warto   : Ooooo .... baru ingat, menurut cerita tetangga , benarkah Purbalingga ada yang satu desa desa orangnya nangis semua ya? Itu mitos atau fakta?
Orang 1 : Fakta, tapi belum nangis sih, di sana itu orang MEWEK semua!
Warto   : Masa sih???? Jadi benar?
Orang 1 : Ya memang nama desanya MEWEK, itu di sebelah selatan kota Purbalingga.
Jam sepuluhan bis berhenti di terminal Harjamukti Corebon. Ada dua penumpang naik, duduk di dekat Warto dan Orang 1.
Warto   : Asal dari mana Mas?
Orang 2 : KECOMBERAN !
Warto   : Wuah .... kotor banget sampeyan?
Orang 2 : Kotor apaan maksudnya? KECOMBERAN itu kelurahan di daerah Cirebon sini kok!
Warto   : Oooo maaf ... maaf ..... sekarang mau kemana? Ke Jakarta?
Orang 2 : Enggak, cuma mau nebeng ke KRANGKENG!
Warto   : Ke kebun binatang?
Orang 2 : Yaelaaah .... KRANGKENG itu kecamatan di Indramayu.
Akhirnya Warto diam. Dia kapok nanya-nanya, kalau-kalau menemukan nama yang aneh-aneh. Dia sendiri juga agak bingung, katanya sebelum turun di Jakarta saudaranya menelpon, suruh turun di NDEPROK. Waduh .... kok ndadak Ndeprok mbarang sih, opo ora ndlosor sekalian.
"Depoook.... depoook...... !" teriak kernek.
"Saya nDeprok pak bukan Depok!" ***
04-09-2015
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H