Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor: Rejeki dari Jalan Jelek

23 Februari 2015   05:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:41 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Setiap orang selalu berharap bahwa rejeki yang diperoleh adalah rejeki yang diperoleh dari jalan yang baik, yang halal dan thoyib. Sebuah keterpaksaan ketika Darwin mengutarakan keadaanya kepada sahabatnya.

Darwin

:

Enak kalian, Ranto dari rejeki dari berdagang, mudah-mudahan berkah.

Ranto

:

Amin doanya Win!

Darwin

:

Mahmud juga, jadi agen gas. Mudah-mudahan juga rejekinya lancar. Gas tidak diganti dengan minyak goreng.

Mahmud

:

Maksudnya?

Darwin

:

Kan dulu minyak tanah, diganti gas, siapa tahu nanti diganti dengan minyak goreng!

Mahmud

:

Tuuuh mulai kumat ngawurnya! Kamu juga enak, jadi PNS, tinggal nunggu tanggal satu tiap bulan.

Darwin

:

Tapi terus terang saja, kadang-kadang selain dari gaji rutin tanggal satu, saya terima bonus-bonus lain.

Temannya

:

Naaaahhhhhh itu …. dapat bonus lagi!

Darwin

:

Tapi ya begitulah, saya minta saran, kali saya terus terang bahwa bonus-bonus yang saya peroleh itu dari jalan jelek!

Ranto

:

Apa??? Nggak boleh begitu. Itu dosa! Kasihan anak istrimu.

Mahmud

:

Iya itu, kami sebagai teman kamu juga merasa malu kalau sahabatnya itu mendapatkan rejeki dari jalan jelek.

Darwin

:

Biar, sepertinya anak istriku membiarkan aku mendapatkan rejeki dari jalan jelek.

Ranto

:

Waaah… gawat tuh!

Darwin

:

Ya bagaimana lagi sebagai PNS bagian lapangan di dinas bina marga, memang pekerjaan kami, termasuk yang bonus-bonus itu dari jalan jelek!

Mahmud

:

Korupsi dana proyek ya?

Darwin

:

Bukan!

Ranto

:

Terus apa?

Darwin

:

Ya bagaimana mungkin kami di dinas bina marga dapat proyek dari jalan baik, sebab jalan baik itu tidak memerlukan kegiatan perbaikan.

Ranto

:

Maksudnya?

Darwin

:

Yang perlu perbaikan itu jalan jelek! Perlu ditambal, diaspal lagi, tentu RAB-nya perlu dibuat dulu, kalau disetujui nanti uangnya cair, uang proyek perbaikan jalan-jalan yang jelek. Termasuk untuk uang makan kami. Itulah rejeki kami dari jalan jelek! Kalau jalan baik, kan tidak perlu ditambal, tidak perlu biaya perbaikan. Iya kan?

Mahmud

:

Oalaaaahhhhh……  Win, win, …… sialan banget sampai ikut prihatin tadinya.

Darwin

:

Ya, nanti aku traktir jajan dari rejeki jalan jelek!

Teman2nya

:

Mau kalau begitu mah!

Original :

Baru dapat ide tadi sore (22-02-2015) di perjalanan Majalengka Bandung ketika melewati jalan-jalan yang pada bergelombang dan bolong-bolong.

Kalau ide ini pernah ditayangkan orang lain, ya maaf saja!

blog pribadi : didiksedyadi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun