Mohon tunggu...
Didik Siswanto MPd
Didik Siswanto MPd Mohon Tunggu... Guru - Guru PPKn di SMK 13 Sarolangun

Guru PPKn di SMK 13 Sarolangun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menanti Kerja Cepat di Tahun 2020

23 Desember 2019   09:58 Diperbarui: 23 Desember 2019   11:23 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2019 sebentar lagi akan usai dan akan menatap kehadiran tahun 2020. Tahun 2019 telah menghadirkan sejuta cerita bagi konstelasi perpolitikan di tanah Air. Keringat dan air mata serta berbagai macam santapan yang luar biasa telah tersaji bagi warga Negara Indonesia. Tentunya menatap tahun 2020 diperlukan persiapan-persiapan serta kemampuan-kemampuan yang pada tahun 2019 belum dikeluarkan. Perubahan yang terus begitu cepat mengharuskan semua komponen anak bangsa untuk adaptif terhadap perubahan tersebut, jika tidak akan ditinggal jauh oleh bangsa lainnya. 

Pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan terjadinya perlombaan kepentingan antara Amerika Serikat dengan China akan turut mempengaruhi posisi Indonesia. Jika Indonesia tidak adaptif dan respon terhadap hal tersebut maka akan terjadi ketimpangan dan berdampak buruk bagi perekonomian di tanah air.

Bangsa Indonesia jangan lagi berkutat pada persoalan yang menjadi rutinitas tahunan, membahas yang remeh temeh, masih sibuk dengan konflik-konflik yang tendensius apalagi sibuk dengan rebutan kue-kue kekuasaan bertajuk Pemilu. Bangsa Indonesia harus bergerak cepat dan memikirkan nasib bangsa ini demi anak cucu kita di masa mendatang.

Kerja cepat seperti yang didengungkan oleh Presiden Jokowi harus diterjemahkan oleh warga negara bahwa jika bangsa Indonesia masih sibuk dengan hal-hal yang tidak penting apalagi bermalas-malasan maka jargon Indonesia Maju akan sulit terwujud. Percepatan kerja dapat dilakukan dengan niat yang tulus tanpa berharap ini dan itu, kemudian dapat juga dilakukan dengan menghadirkan inovasi baru, gebrakan baru, berfikir taktis dan strategis serta mengurangi atau meminimalisir sikap pesimistis dan apatis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun