Mohon tunggu...
Didi Eko Ristanto
Didi Eko Ristanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hamba Allah Subhanahu wa ta'ala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Cinta Hati yang Merindu

2 Oktober 2015   23:38 Diperbarui: 3 Oktober 2015   00:56 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Satu Nama tujuanku, banyak nama menggodaku. Satu Nama yang kurindu, banyak nama merayuku. Satu Wajah yang kutunggu, banyak wajah menggangguku. Satu Cinta cita-citaku, banyak cinta melambaikan padaku. Ya Allah Tuhanku, Engkaulah satu-satunya untukku

Dalam munajatku aku berusaha mengingatMu, tapi aku terlalu hina mengingatMu. Aku takut padaMu tapi juga berharap padaMu. Engkaulah satu-satunya tumpuan hidupku, harapanku, bahagia dan sedihku. Oh Allah, kalau bukan karena rinduku padaMu, aku pastilah hancur menjadi debu.

Bersusah payah aku mendapatkan perhatianMu, namun masih saja aku kesulitan tulus kepadaMu. Ada saja hal-hal yang membuatMu cemburu sehingga Engkau enggan berdekatan denganku. Aku cinta dan rindu padaMu ya Rabb, meski sedikit sekali aku menyebut NamaMu, ikhlas padaMu dan jujur padaMu.

Aku rindu saat-saat berdua saja denganMu di malam sunyi dengan kucuran air mata kesepianku. Aku menikmati saat-saat sebentar saja, saat aku hanya mengingat dan menyebut namaMu. Aku masih merasakan manis dan lezatnya saat aku mengucap namaMu yang suci, agung dan penuh kesempurnaan. Subhanallah....Walhamdulillah...

Walau hanya tiga hari Engkau mendekapku, walau hanya tiga hari di bulan suci si gunung dosa ini mengenalMu. Itu menjadi tiga hari yang tak akan pernah kulupakan sepanjang umurku. Ya Rabb, mengapa hanya tiga hari saja aku Engkau izinkan aku si hina ini mengenalMu. Bila Engkau cemburu dengan ulahku, tersinggung dengan keujubanku, maka maafkan aku dan perbaiki aku dengan kuasa mutlakMu.

Duhai sumber cintakuku, jangan Engkau haramkan aku menikmati saat-saat lezat mengenalmu. 31 tahun aku hidup, hanya 3 hari aku benar-benar mengenalMu. Seolah aku memandangMu, seolah aku bisa menyentuhMu, seakan kulit tubuhku pun tersapu oleh kedekatanMu. Seakan melihat apa saja aku mengingatMu. Berbuat apa saja aku terlintas hanya namaMu.

Hanya tiga hari itu aku hanya mengenal namaMu. Tidak ada nama selain namaMu. Bahkan aku pun tidak mengenal dan peduli dengan namaku sendiri. Pujian dan cacian bukanlah urusanku. Karena hatiku penuh terisi oleh keindahan namaMu. Di jalan yang kutempuh aku hanya melihatMu, bukan tujuan lainnya. Seberat apa pun ibadah, seakan kapas saja bagiku saat itu. Tiga hari itu aku memahami semua ayat, mengenal seluruh syari'at, mencicipi setiap lautan hakikat, meresapi semua tanda-tanda dan hal apa saja yang berkaitan denganMu.

Ya Rabb, aku ingin rasa itu kembali lagi pada hatiku. Jangan tiga hari saja, tapi selalu, setiap hari, setiap saat, setiap detik sampai aku berjumpa denganMu dan memandangMu. Di surgaMu dipenuhi cinta dan ridhaMu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun