Mohon tunggu...
Didi Eko Ristanto
Didi Eko Ristanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hamba Allah Subhanahu wa ta'ala

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membela Haji Lulung

17 Maret 2015   08:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat candaan dan celaan yang tersebar di sosial media saya sungguh prihatin. Saya tidak membela Haji Lulung, tapi setiap manusia tidak ada yang tidak punya dosa. Termasuk Haji Lulung. Hanya saja efek dari Haji Lulung itu telah begitu buruk. Candaan dan celaan semakin tidak beraturan. Kadang simbol dan ritual agama Islam pun dibawa-bawa untuk mencela Haji Lulung.

Sempat baca sebuah candaan yang intinya bila Haji Lulung towaf, Ka’bah yang justru akan mengelilingi Haji Lulung. Ini sungguh menakutkan, apa orang yang melontarkan hinaan itu tidak takut kepada Allah yang telah memberinya lisan untuk bicara, akal untuk berpikir dan nyawa untuk hidup. Apa dia tidak takut bahwa satu ucapan itu justru bisa membenamkannya ke dalam api neraka jahannam. Perhatikan hadits berikut :

Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:Sungguh seorang hamba  mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagai orang yang beriman dan bertakwa, salah satu barometer keimanan Anda adalah dengan memiliki ucapan yang baik, atau kalau tidak bisa maka diamlah. Agama Islam tidak menerima ucapan buruk. Dia hanya memberi dua pilihan berkatalah yang baik atau diam. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirmaka katakanlah perkataan yang baik atau jika tidak maka diamlah.”(Muttafaqun ‘alaihi)

Buat Haji Lulung, bila Anda berdosa, baik itu yang terlihat ataupun tidak, maka bertaubatlah. Dan terhadap semua celaan yang menimpa Anda, saya sarankan bersabarlah serta bergembiralah. Karena semua celaan itu justru akan mengurangi dosa-dosa Anda. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ;
"Tidaklah ada suatu musibahpun yang menimpa seorang muslim, baik keletihan atau sakit atau kesedihan atau kegelisahan atau gangguan atau gundah gulana bahkan duri yang menusuknya kecuali Allah akan menjadikan hal itu sebab untuk menghapus dosa-dosanya"(HR Al-Bukhari dan Muslim)

Buat para pencela Haji Lulung, bertaubatlah dari perbuatan Anda. Karena bila Anda membongkar aib orang lain dan menyebarkannya maka Allah pun akan membuka aib Anda. Sebagaimana sabda Nabi : “Barangsiapa mengintai-intai keburukan saudaranya semuslim, maka Allah akan mengintai- intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah, maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya”. (H.R. Ahmad)

Takutlah kepada doa Rasulullah yang jelas mujarab kepada orang yang suka mengatakan sesuatu untuk sekedar lelucon agar orang tertawa dimana beliau Shallallohu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Celakalah bagi orang yang mengatakan sesuatu agar supaya ditertawakan oleh orang orang kemudian dia berbohong, celakalah baginya dan celakalah baginya.” Berkata Abu Isa: Dan dalam hal ini ada hadits dari Abu Hurairah. Berkata Abu Isa: hadits ini hasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun