Senin 23 Desember 2024 silam menjadi salah satu linimasa penting dalam perjalanan KAI menjadi transportasi masa depan yang ramah lingkungan. Di momen itu, KAI baru saja meluncurkan fitur carbon footprint yang dapat diakses di aplikasi Access by KAI. Peresmian fitur ini berlangsung di Stasiun Gambir dan dihadiri Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, beserta jajaran direksi KAI Group dan stakeholder KAI Â lainnya.Â
Fitur Carbon Footprint merupakan inovasi yang mengintegrasikan edukasi lingkungan ke dalam layanan transportasi. Keberlanjutan dan pelestarian lingkungan adalah prioritas utama dalam pembangunan. Melalui fitur ini, KAI ingin menegaskan bahwa kereta api tidak hanya menjadi solusi transportasi yang efisien tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini adalah langkah nyata KAI untuk mendukung target pembangunan berkelanjutan dan Net Zero Emisi.
Fitur Carbon Footprint kini telah tersedia pada versi terbaru aplikasi Access by KAI (versi 6.9.11) yang dapat diunduh di Play Store dan App Store. Fitur ini memberikan estimasi emisi karbon setiap perjalanan yang dilakukan pelanggan KAI.Â
Saya juga tak luput untuk mencoba fitur baru ini. Saya melihat bahwa Emisi karbon perjalanan menggunakan KA Probowangi dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Ketapang adalah sebesar 2,94 kg COe. Sementara itu, perjalanan dengan mobil pribadi diÂ
rute yang sama menghasilkan emisi karbon sebesar 8,79 kg COe, hampir tiga kali lipat lebih besar.Â
Perhitungan emisi karbon pada fitur Carbon Footprint mengacu pada regulasi nasional seperti SNI ISO 14064-1:2018, serta pedoman internasional seperti Kyoto Protocol dan GHG Protocol. Validasi dilakukan melalui studi literatur, benchmarking, dan konsultasi dengan ahli transportasi, konsultan carbon accounting, serta lembaga pemerintah terkait.
Dengan fitur ini, pelanggan dapat memahami dampak positif dari penggunaan kereta api dalam mengurangi emisi karbon. Hal ini diharapkan mendorong kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih transportasi yang lebih berkelanjutan
Inovasi fitur Carbon Footprint ini melengkapi berbagai langkah KAI dalam mendukung keberlanjutan. Sebelumnya, KAI telah menghadirkan teknologi face recognition untuk mengurangi sampah kertas dan menyediakan water station guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai serta penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) pada layanan makan di atas kereta.Â
Hasil Rating ESG KAI Tembus Skor 41
KAI juga terus memperkuat komitmen untuk penerapan praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia. Hasil rating ESG S&P Global untuk KAI telah resmi dirilis pada tanggal 18 Desember 2024 dengan skor 41. Sebagai tahun pertama KAI mengikuti rating ini, skor tersebut merupakan pencapaian yang sangat baik dan menempatkan KAI di posisi yang kompetitif secara global.
Dengan capaian skor sebesar 41 tersebut, KAI termasuk dalam 20% teratas sektor Transportasi dan Infrastruktur Transportasi di tingkat global. Keberhasilan ini mencerminkan keseriusan dan dedikasi KAI dalam memulai perjalanan keberlanjutan di tahun pertama proses penilaian ESG. Skor ini juga menjadi dasar yang kuat bagi KAI untuk terus memperbaiki kinerja ESG, membangun reputasi sebagai perusahaan transportasi massal yang berkelanjutan, dan berkontribusi pada target keberlanjutan global.
Intinya, tugas kami di KAI belum selesai dengan membuat penumpang merasa aman dan nyaman, tapi juga melestarikan lingkungan demi keberlangsungan hidup yang lebih baik di masa depan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H