Mohon tunggu...
Didie Yusat
Didie Yusat Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang wiraswasta

Menulis adalah mengisi waktu terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sedikit tentang Reuni SMPP 10/SMA 8

18 Januari 2019   16:01 Diperbarui: 18 Januari 2019   16:09 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam ajang reuni akbar kemarin yang acara puncaknya digelar pada Minggu 13 Januari 2019, persaingan sengit alumni SMPP 10 dan SMA 8 pun terjadi. Pada saat besama-sama menyanyikan lagu mars sekolah, generasi alumnus SMPP tetap bersikukuh dengan lantang menyanyikan "jaya-jayalah sekolah kita SMPP 10 Yogyakarta" bersahut-sahutan dengan alumnus angkatan SMA 8 Yogyakarta yang sepertinya lebih menghormati seniornya sehingga "jaya-jayalah sekolah kita SMA 8 Yogyakarta" terdengar lebih lembut. Pesaingan yang seru dan mengakrabkan karena usai mars terdengar tepukan panjang dari seluruh angkatan disusul dengan derai tawa lepas yang sangat seru.

Kegiatan menarik yang lain adalah bertemunya para alumni dengan bapak Ibu guru. Alhamdulilah sebagian hadir dalam kondisi yang masih bugar dan sehat. Rasanya kita benar-benar kembali menjadi anak SMA ketika saling berebutan untuk salim dan berfoto bersama.

Sebelum puncak acara reuni akbar sepertinya masing-masing angkatan masing-masing mempunyai agenda kegiatan sendiri. Kita angkatan 1985 bahkan telah berkumpul sejak Jum'at malam tanggal 11 Januari 2019, diawali dengan reuni kelas. Beberapa datang dari tempat yang jauh untuk sekadar mengenang persahabatan semasa SMA. 

Lalu pada hari Sabtu 12 Januari 2019 ada acara kumpul-kumpul angkatan 85 di salah satu rumah kawan kita yang kembar  Kartika-Jati yang berlokasi di seputaran Kebun Raya Gembira Loka Yogyakarta.

Sayangnya karena kesibukan masing-masing tak semua bisa menghadiri acara reuni. Namun tak mengurangi serunya acara meskipun tidak bisa semuanya hadir. Tiga puluh empat tahun tentu bukanlah waktu yang singkat. Rata-rata dengan perut yang membuncit dan rambut yang memutih dan kebanyakan ibu-ibu tampil berkerudung, kenangan 34 tahun menjadi seru. Ada yang belum berubah dari SMA, masih konyol dan lucu ada yang kelihatan menjadi sangat dewasa, ada yang datar-datar saja. 

Ada yang berjenggot panjang dengan pakaian ustad kekinian. Ada juga yang masih seperti menjadi ketua kelas. Ada juga yang sedikit lebay dan terlalu mengkhawatirkan CLBK. Memang masa SMA kata orang adalah masa-masa paling indah. Tapi keindahan masa SMA tak hanya didominasi urusan asmara remaja. 

Bagi kawanan geng kami cerita itu sebenarnya hanya serpihan-serpihan masa lalu yang lebih kental hoax dengan bumbu-bumbunya katimbang kisah aselinya. Kenangan bermain bersama dengan sohib lebih banyak yang untuk dikenang. 

Berkumpul, main gitar, main motor, nonton film, nonton dangdut sekatenan, merokok dihukum guru, alergi biduran karena dikerjain teman minum oplosan, telat sekolah bingung mencari alasan, kehabisan uang, telat bayar kost dan masih banyak cerita lain untuk dikenang dan tak terlupakan.

Pada hari Sabtu siang sehari sebelum acara puncak grup WA angkatan sepakat untuk berkumpul mampir di sekolah sebelum ke cara. Kita sempat bernostalgia memasuki ruang kelas. 

Bangku dimana kita duduk. Mengenang kebaikan-kebaikan dan jasa guru-guru kita. Pintu kelas juga masih berwarna abu-abu. Dipintu itu dahulu pernah menjadi saksi keluguan kami menyampaikan alasan ketika terlambat. Seorang teman yang hampir setiap hari terlambat karena harus mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, menyuapi adeknya, memasak dan lain-lain karena ikut ibu tirinya bahkan kehabisan alasan. 

Hingga suatu hari dia beralasan: lampu merahnya di perempatan nggak hijau-hijau. Sekalipun bagi kita yang akrab itu adalah alasan yang menyedihkan dan getir, tapi tetap membuat ruang kelas tertawa. Kami selalu mengenangnya dengan sepeda tuanya. Dibangku taman itu juga ada kenangan ketika datang kepagian dan duduk dengan kaki menyilang dimarahi guru bahasa Inggris, duduknya nggak sopan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun