Mohon tunggu...
Didid Kuncoro
Didid Kuncoro Mohon Tunggu... Entrepeneur -

Seorang yang hobby jurnalisme sekaligus awak media lokal, senang berkebun & bersosialita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi-Prabowo Legowo, Mega dan SBY Piye?

19 Oktober 2014   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:28 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Singkat cerita Pemilu digelar, untuk pertama kali Presiden dipilih oleh rakyat berlangsung secara demokratis dan SBY terbukti memenangkan kompetisi.

Maka makin menjadilah keengganan Mega akan sosok SBY, meski pada akhirnya kini banyak yang tau akan sepak terjang aslinya.


Megawati memang terkenal teguh dalam pendirian, keras dan beku, pada satu sisi lain beliau adalah seorang wanita lebih mengedepankan perasaan.

Sementara SBY lamban dan penuh kehati-hatiaan, rasional dan lebih mengedepankan pencitraan.


Harusnya SBY lebih rendah hati, menghargai dan gentlemen menghadapi situasi seperti saat ini.

Begitu juga Megawati, harus berlapang dada, lebih membuka diri untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Artinya keduanya bersikap negarawan sebagai sesama anak bangsa. Momentum inilah yang tepat, disaat akhir pemerintah SBY juga transisi pemerintahan Jokowi.


Jokowi seolah memberi contoh akan sebuah nilai, bukan sekedar retorika, meski dinyatakan presiden terpilih dengan kerendahan hati mau menemui Prabowo, kuncinya adalah kemauan yang tulus dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran akan hakekat sebuah silahturahmi.


Sehingga wajar bila kemudian pertanyaan tertuju pada Presiden ke 5 dan 6 tersebut.

SBY piye, berarti bagaimana SBY ? Langkah yang sudah dan akan anda tempuh sebagai penghormatan terhadap yang lebih tua, menjalin komunikasi, memberi contoh akan nilai-nilai serta pertanggungjawaban atas sumpah dan janji selama 10 tahun memimpin Indonesia ?


Begitu juga Megawati, akankah tetap mempertahankan kebekuan suasana & berpegang pada prinsip diam sebagai jawaban ?

Bersyukur Jokowi dan Prabowo bisa legowo, menerima kenyataan atau realita, kini harapan ada di Presiden ke 7, jadikanlah pemimpin masa lalu sebagai panutan akan hal-hal yang positif dan singkirkan hal-hal yang negatif demi mencapai tujuan yang lebih besar " Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun