Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Tinggal the United Kingdom, Be Back Again, InsyaAllah

31 Desember 2024   06:15 Diperbarui: 30 Desember 2024   23:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terminal 3 Heathrow - credit to D3Reid

Bagasi dimasukkan dan dibawa conveyor ketika beratnya tidak lebih dari 32 kg. Waktu memasukkan koper ketiga beratnya 34,5. Mesin menolak menerima koper dengan berat yang melampaui berat maksimal itu. Akhirnya koper tersebut dibongkar dan sebagian isinya dipindahkan ke koper lain. ketika berat kopernya sudah di bawah 32kg, maka mesin bisa menerima dan conveyornya membawa ke dalam dengan tanda bukti yang tercetak otomatis. Selesai urusan Baggage drop!

Area Baggage Drop - The Emirates
Area Baggage Drop - The Emirates

Imigrasi

Bagasi selesai, kami langsung antri di salah satu counter imigrasi. Petugas imigrasi meminta ditunjukkan paspor dan lalu mengecek data di komputernya. Setelah mengamati wajah, petugas memberikan kembali paspor penulis dan mempersilahkan masuk dengan tersenyum. Karena tidak boleh mengambil foto, penulis tidak bisa menyajikan gambar suasana di situ.

Pengecekan Barang Bawaan Kabin

Selesai dengan imigrasi, kami langsung menuju area pengecekan barang bawaan dan calon penumpang. Sebelum masuk antrian, diinfokan bahwa barang bawaan kabin yang berbentuk cair atau pasta tidak diperbolehkan melebihi 100ml. Dan kalau misalnya membawa dengan volume sama atau lebih sedikit dari 100ml, diminta memasukkannnya ke dalam kantong plastik yang ada penutup anti tumpahnya. Setiap calon penumpang mulai antri menuju area pemeriksaan untuk Emirates Airline menuju Indonesia yang akan berangkat jam 16.50 waktu Greenwich.

Antrian cukup panjang dan di beberapa ujung antrian, ada petugas menawarkan kantong plastik transparan untuk dipakai memasukkan botol atau tabung berisi benda cair. Ingat bahwa ada parfum berbentuk cair di dalam koper kabin, penulis meminta 2 plastik untuk kebutuhan tersebut. Penulis meminta ijin penumpang di depan dan di belakang penulis untuk keluar antrian beberapa saat untuk membuka koper, lalu memasukkan tabung atau botol berisi cairan ke dalam kantong plastik tersebut. Setelah beres, penulis masuk kembali ke lokasi antrian yang tadi ditinggalkan. Waktu yang diperlukan untuk mengantri cukup lama, sekitar 45 menit. Karena itu, benar sekali jika disarankan untuk datang lebih awal ke bandara untuk penerbangan internasional.

Cabin Luggage Check - Credit to Luggage Guide
Cabin Luggage Check - Credit to Luggage Guide

Antrian yang tadinya di luar ruangan, sekarang mulai masuk ke dalam ruangan dengan pemeriksaan seksama baik calon penumpang, barang yang dibawa dan apa yang dipakai penumpang. Penulis melihat ada yang harus membuka sepatunya ada yang tidak. Nampaknya tergantung dari jenis sepatunya, untuk sepatu kets yang bahannya kain atau karet atau plastik tidak diharuskan dibuka. Yang sepatunya pantopel atau sepatu yang ada unsur logamnya diminta dilepas. Apa yang kita pakai pun jika terbuat dari logam harus dilepas sebagai hal yang normal di mana-mana. Pas penulis dapat giliran, sepatu kets tidak dilepas dan barang-barang mengandung logam dipisahkan dan dimasukkan ke dalam kotak di conveyor untuk dicek melalui X-ray.

Setelah melewati pintu detektor, kita akan melihat apakah koper kabin atau bawaan lain kita lolos pemeriksaan atau tidak.  Wah, ternyata koper penulis dibelokkan ke kanan, artinya perlu diperiksa oleh petugas. Petugas bea cukai biasanya akan meneliti apakah barang barang ada yang dicurigai sebagai barang terlarang atau tidak. Termasuk untuk benda cair, meskipun sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik, jika dicurigai, biasanya akan dicek menggunakan perangkat detektor yang tersedia di dekat petugas.

Inspeksi koper kabin -  Credit to Business Matters
Inspeksi koper kabin -  Credit to Business Matters

Pada giliran koper penulis, petugas meminta untuk membukakan saja dan petugas yang akan memeriksa. Dengan mengenakan sarung tangan dia akan memeriksa dan mengambil benda yang dicek. Tongsis penulis dikeluarkan dan diletakkan di meja pemeriksaan. Petugas lalu menscan koper dengan alat pendeteksi elektronik dan manual. Yang elektronik mungkin mengecek kalau ada barang elektronik berbahaya. Sementara alat untuk mengecek manual, itu berbentuk semacam kuas atau sikat yang disisirkan ke setiap bagian koper. Sesudah itu alat itu diletakkan di mesin tertentu, mungkin untuk memeriksa apakah ada residu bahan terlarang atau tidak. Setelah beberapa saat pemeriksaan yang sangat teliti itu, petugas dengan senyum kecil menyerahkan kembali koper beserta isinya kepada penulis dan dipersilahkan untuk keluar dari lokasi pemeriksaan. Tuntas urusan dengan pemeriksaan barang bawaan!

Boarding, siap take off - Dok.Pri
Boarding, siap take off - Dok.Pri

Setelah itu penulis langsung menuju ruang keberangkatan di gate yang tertulis di boarding pass. Sesampainya di sana, masih tersisa waktu sekitar 30 menit sebelum boarding. Santai dulu dengan mengambil tempat duduk dan buka smartphone untuk mengabarkan sebentar lagi akan kembali ke Indonesia. Tidak lama setelah itu, ada panggilan agar masuk ke pesawat Emirates untuk boarding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun