Perjalanan di Inggris #10 – The Edinburgh Central Mosque
11 Oktober 2024, hari Jumat, masih mengeksplorasi Edinburgh. Ketika waktu mendekati tengah hari yang tanpa matahari, kami mencari lokasi masjid untuk sholat Jumat. Dilihat di peta google, The Edinburgh Central Mosque adalah masjid utama berlokasi di jalan Potterrow no. 50 dan berada di kawasan The University of Edinburgh.
Setelah selesai berjalan-jalan di Edinburgh Castle, ke masjid hanya memerlukan waktu 15 menit berjalan kaki. Edinburgh yang mendapatkan julukan salah satu kota yang paling menyenangkan untuk berjalan kaki, tentu pilihannya adalah menempuh tepi jalan tanpa memesan taksi Uber, sambil melihat-lihat apa saja yang menatik di sekitar jalan yang dilewati. Sepanjang jalan ada tyang menjual makanan, café dan juga toko suvenir.
Setelah sepuluh menit ternyata tiba di sisi barat dari University of Edinburgh dan tidak jauh dari situ ada Students’ Centre dengan toko yang menjual pernak-pernik untuk mahasiswa. Ada T-Shirt, Topi, merchandise lain dan benda-benda dengan logo the University of Edinburgh. Ada beberapa mahasiswa yang sedang melihat-lihat juga. Masih ada waktu sekitar 45 menit sebelum waktu sholat Jumat.
15 menit sebelum waktu sholat, kami bergegas menuju masjid dan langsung menuju lokasi untuk berwudu di lantai bawah atau basement masjid. Bangunannya terdiri dari kubah berukuran sedang, menara yang tinggi dan ada juga 3 bentuk kerucut lebih rendah berdekatan dengan kubah. Masjid ini juga sering disebut dengan masjid Raja Fahd sesuai dengan kontribusinya. Arsiteknya adalah Dr. Basil Al Bayati dan memerlukan waktu 6 tahun untuk membangunnya dengan biaya 3,5 juta Poundsterling. Dengan daya tampung sampai dengan 1000 jemaah untuk sholat, dibangun juga semacam mezanin dipakai tempat sholat muslimat. Arsitektur masjid menggabungkan fitur tradisional Islam dengan beberapa gaya yang berkenaan dengan gaya Baron Skotlandia. Interiornya luas dan memberikan suasana yang tenang dan hangat. Detailnya presisi dan tidak menampakkan kaligrafi. Seperti sederhana namun anggun.
Gaya arsitektur Baron ini berasal dari gaya arsitektur abad ke-19 yang memadukan pengaruh Prancis dan Inggris untuk menciptakan gaya khas Skotlandia. Bangunan Baron Skotlandia ini bercirikan garis atap zigzag, menara yang bundar dan ujung mengerucut. Orang juga menyebutnya sebagai bergaya gotik.
Halaman masjid luas di samping kiri dan kanannya. Bagian kiri halaman disiapkan karpet tambahan untuk menampung lebih banyak jamaah. Di arah kiri depan ada juga bangunan lain yang menjual kue dan juga berfungsi sebagai dapur masjid. Di belakangnya tersedia kantin untuk makan siang sampai sore. Sementara di depan masjid berupa jalan disiapkan semacam tempat berjualan bagi ibu-ibu selesai sholat Jumat, termasuk disiapkan juga sarana untuk memberi sumbangan kebutuhan sosial di Edinburgh.