Bagaimana Memotivasi Karyawan menggunakan Teori Achievement Mc. Clelland
Setiap orang tentu akan merasa senang dan bahagia ketika apa yang dicapainya, dalam hal apapun, diberikan pengakuan atau penghargaan. Pengakuan atau penghargaan bisa dalam bentuk apa saja, baik yang bersifat materi ataupun pujian. Dan kebutuhan untuk berprestasi ada pada semua orang sebagai hal yang alami.
Menurut David McClelland salah satu faktor yang mendorong timbulnya motivasi pada diri seseorang adalah adanya kebutuhan berprestasi. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk mencapai kesuksesan, mengatasi rintangan, menyelesaikan sesuatu yang sulit dan keinginan untuk dapat melebihi orang
David McClelland (1917-1998) adalah seorang psikolog yang merumuskan teori Motivasi  terkait dengan Capaian atau prestasi. Dia menyelesaikan tugas doktoralnya di Yale University dan lulus tahun 1941. Mc Clelland adalah pionir yang memfokuskan pada modeling untuk studi tentang motivasi di tempat kerja dan mengembangkan metode asesmen untuk aspek motivasi dan mendahulukan asesmen berbasis kompetensi.
Teori Kebutuhan Abraham Maslow
David McClelland mendapatkan basis pemikiran dari Teori Kebutuhan Manusia dari Abraham Maslow (1943) yang digambarkan oleh Piramida Kebutuhan, di mana manusia perlu memenuhi kebutuhan yang ada di bawahnya sebelum naik ke kebutuhan yang lebih tinggi. Puncak dari kebutuhan manusia adalah Aktualisasi Diri (Self-Actualization). Sebelum mencapai tahap itu, tentu kebutuhan-kebutuhan di bawahnya perlu dipenuhi terlebih dahulu.
Dalam teori motivasi Maslow, kita memahami bahwa kebutuhan dasar bagi manusia adalah kebutuhan Fisiologis (Phyisiological) yang sifatnya fisik dan mendasar seperti makanan, minuman, tempat tinggal, sandang termasuk juga tidur.
Selanjutnya Rasa Aman dan Kemananan (Safety and Security) berkaitan dengan kesehatan, pekerjaan, properti, keluarga dan penerimaan secara sosial.
Untuk Cinta dan Kepemilikan (Love and Belonging) mengait kuat dengan hubungan dengan teman hidup, keakraban, persahabatan dan keluarga.
Untuk Harga Diri (Self-Esteem)Â berbicara tentang kepercayaan diri, rasa hormat dan yang lain, keunikan individu.
Dan yang paling tinggi yaitu Aktualisasi Diri (Self-Actualization) adalah moralitas, kreatifitas, spontanitas, penerimaan, potensi dan kualitas diri.