Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan di Inggris #5 - Hammersmith Shopping Centre

7 November 2024   17:52 Diperbarui: 7 November 2024   18:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang menarik untuk dibagikan ceritanya adalah rata-rata pembayaran di UK menggunakan Contactless Card atau kartu debit atau kartu kredit yang ada logo contactless nya. Contactless artinya tidak perlu ada sentuhan atau kontak kartu kita dengan mesin pembacanya, tidak seperti pembayaran menggunakan kartu debit. Di Indonesia juga sudah banyak kartu debit yang menggunakan logo contactless. Namun model pembayarannya belum ada atau belum banyak. Kita menggunakan QRIS yang menggunakan aplikasi dari smartphone kita. Masing-masing cara tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Yang jelas keduanya sama sama contactless atau tidak ada sentuhan antara pembeli dengan mesin pembayaran kecuali ketika kita mengambil barang belanjaan kita.

Self-Checkout

Credit to Emerge
Credit to Emerge

Seperti yang sudah ditulis pada artikel sebelumnya, hal yang juga menarik adalah model pembayaran self service atau mandiri ketika membeli barang-barang di toko toko supermarket itu khususnya untuk makanan atau yang barang yang kita pakai yang non-sandang. Untuk baju atau perlengkapan keseharian, tetap dilayani oleh petugas di counter karena baju atau yang sejenis, memerlukan sedikit pengecekan dan persetujuan tentang barang yang kita beli terkait ukuran, warna dan aspek lainnya. Pembelian makanan atau produk barang kebersihan, sifatnya lebih praktis dengan adanya barcode di setiap produk.

Penutup

Perjalanan hari ke-4 ini menyenangkan dalam arti memahami situasi, barang yang dijual dan juga jenis-jenis toko yang ada di pusat keramaian di Hammersmith London, yang kira kira serupa dengan keramaian lain di sekitar London atau juga kota kota lainnya di UK.

Setelah tahu kisaran harga jenis produk yang ingin kita beli, saran terbaik adalah tidak mengkonversikan dengan nilai rupiah, karena akan membuat kita tidak pernah membeli produk itu. Padahal UK adalah tempat yang sangat jauh dan tidak semudah itu kembali lagi ketika kita sudah kembali ke Indonesia. Bijaklah memilih dan membeli benda yang memang tidak tergantikan dan akan menyesal jika tidak membelinya pas kita sudah kembali ke Indonesia.  Sampai ketemu di perjalanan di UK # 6. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun