Perjalanan Menuju The United Kingdom
Ketika anak kedua akan berangkat ke mendapatkan tugas mengikuti program pelatihan jangka pendek (short course) di Negara Inggris (The United Kingdom), dengan menggunakan dana yang ada di tabungan, penulis merasa ini kesempatan yang tepat untuk ikut bergabung dan mencoba menjelajah Negara Pangeran Charles ini, tentu dengan penyesuaian jadwal dengan waktu pelatihan anak penulis.Â
Anak kedua yang belum dianugerahi anak membawa istrinya dan penulispun ikut membawa istri agar perjalanan menjadi perjalanan yang lengkap.
Segala sesuatu dipersiapkan sebelum keberangkatan, tentunya paspor dan visa kunjungan ke Negara Inggris yang diproses melalui VFS Global - UK Aplication Centre di Jakarta dan diawali dengan aplikasi secara online dengan formulir yang wajib diisi menggunakan bahasa Inggris.Â
Formulirnya tidak sulit untuk diisi yang intinya adalah tentang alasan mengapa kita ingin berkunjung selain data-data spesifik tentang kita.Â
Ada juga hal penting yaitu semacam keterangan dari bank bahwa kita memiliki sejumlah dana yang cukup untuk melakukan kegiatan selama kita berada di negara Inggris. Â Jumlahnya tidak ditentukan, namun jumlah yang wajar yang perlu kita hitung sesuai dengan kurs mata uang kita. Untuk biaya visanya sekitar 2,5 juta dengan pengurusan mandiri.
Jika formulir telah diisi, langsung disubmit via online dan langsung akan dapat balasan tentang jadwal pengambilan data biometrik yang melamar visa.Â
Jadwal bisa ditentukan oleh kita sendiri melalui beberapa pilihan, baik yang mendapatkan fasilitas khusus atau yang biasa. Penulis menggunakan moda biasa tanpa fasilitas apa apa dan semua berjalan baik. Visa didapatkan dalam waktu kurang dari 2 minggu dan itu termasuk cukup cepat.
Persiapan
Itinerary disiapkan bersama-sama selama beberapa jam termasuk merencanakan tempat yang akan dikunjungi, hotel tempat menginap dan moda transportasi yang dipakai. Di siapkan juga kartu ATM yang contactless (membayar dengan hanya mendekatkan kartu ATM ke mesin pembayaran) karena perkiraan akan banyak berguna di sana.Â
Disiapkan juga dompet elektronik yang terhubung dengan kartu ATM contactless tersebut dalam mata uang poundsterling. Khusus untuk dompet mata uang asing ini ada dalam aplikasi bank tertentu dan pengisiannya bisa kapan saja disesuaikan dengan kurs yang berlaku.
Disiapkan juga baju-baju (outfit) yang akan dipakai di sana karena saat akan berangkat di awal Oktober 2024, iklim sedang pada musim gugur (autumn/fall) dan ketika dicek di aplikasi cuaca, suhu rata -rata di Inggris adalah 8-10 derajat celcius, namun akan dirasakan sebagai 5-6 derajat celsius, artinya yang dirasakan akan lebih dingin dari angka yang diramalkan.Â
Jaket tebal diperlukan meskipun bukan yang terlalu tebal yang biasanya dipakai di musim dingin. Juga T-shirt tangan pendek atau panjang. Jika cuaca dingin akan lebih efektif memakai baju berlapis dengan jaket di luarnya ketimbang hanya jaket yang tebal.
Penulis pernah berada di negara Inggris selama satu tahun 35 tahun yang lalu waktu menyelesaikan studi strata 2 di The University of Warwick.Â
Meskipun pernah berada di sana, apa yang pernah dilakukan 35 tahun yang lalu tentu akan menjadi pembelajaran, namun situasi yang akan dihadapi akan berbeda, karena 35 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Maknanya antisipasi terhadap situasi di negara Inggris perlu dilakukan agar perjalanan bisa lebih lancar dan aman.
Sudah direncanakan dalam rencana perjalanan akan berkeliling kota London, menuju Edinburgh di Skotlandia, lalu berjalan jalan di York, Manchester, Birmingham dan Coventry. Waktu yang diperlukan untuk perjalanan adalah 14 hari termasuk perjalanan pesawat pulang pergi.
Di bandara Keberangkatan
3 jam sebelum keberangkatan pada tgl 4 Oktober 2024 jam 00.40 di terminal 3 kami sudah siap dengan 4 bagasi, 2 besar ukuran 28 dan 2 lagi ukuran 26. Secara total ada 6 bagasi di mana 2 masuk ke kabin.Â
Anak kedua dan istrinya mengantar bersama 2 cucu wanita dan satu calon jabang bayi di rahim yang dalam hitungan minggu insyaAllah akan lahir ke dunia.
Cucu pertama khusus memakai outfit Aurora dan yang kedua Elsa dalam rangka mengantar kami. Sang Aurora kelihatan biasa namun terlihat agak sedih karena kami akan pergi walaupun sementara. Adiknya sang Elsa agak emosional dan menyatakan ingin ikut ke Inggris.Â
Ketika disampaikan bahwa jika mau pergi ke Inggris dia harus bisa berbicara bahasa Inggris, dia langsung berkata ‘Bahasa Ingglis…’. Waktu mengantar terlihat jelas bahwa dia agak sendu dan berkali-kali mengusap matanya, entah ada air matanya atau merasa sedih saja sambil mengusap-usap matanya.
Karena sudah cukup larut, akhirnya anak dan cucu diminta kembali ke rumah, sementara saya, istri, anak dan istrinya siap-siap ke boarding gate, setelah seluruh bagai masuk ke counter dari perusahaan penerbangan yang akan kami gunakan.Â
Untuk keluar dari Indonesia, imigrasi sekarang tidak lagi rumit, cukup menggunakan Gerbang Imigrasi Otomatis dengan cara berdiri di depan alat yang menscan wajah kita sambil lembar paspor yang ada foto wajah kita diletakan di scanner di depan kita.Â
Jika gagal sekali, maka bisa mundur ke belakang dan mengulanginya kembali. Gerbang otomatis ini sangat membantu dan menyingkat waktu proses menuju gate keberangkatan. Ketika panggilan berbunyi, kami siapkan boarding pass untuk masuk ke pesawat.
Dalam penerbangan
Penerbangan menuju London memakan waktu cukup lama. Setelah kurang lebih 7 jam dan mendapatkan makan, pesawat transit di Dubai Airport untuk ganti pesawat. Transitnya cukup lama yaitu 4 jam.Â
Cukup waktu untuk berjalan-jalan di airport dan menikmati kopi dari salah satu café di bandara. Setengah jam sebelum keberangkatan, kami menuju gate keberangkatan menuju Heathrow London. Pemeriksaan di gate cukup ketat untuk memastikan orang yang berangkat adalah orang yang sama dengan paspor dan boarding pass yang dibawanya.
Ada juga pemeriksaan yang lebih ketat dengan sample beberapa penumpang transit untuk diperiksa segala yang dibawanya, dari tas sampai sepatu yang dipakai. Barangkali untuk memastikan tidak ada yang membawa barang-barang berbahaya.Â
Setelah semua pengecekan selesai kami masuk kembali ke pesawat yang lebih besar karena posisi duduk penumpang ada 2 tingkat.
Kembali pesawat mengudara dan kami menikmati sajian hiburan atau informasi dari layar yang ada di depan setiap kursi penumpang. Penulis memilih untuk membaca buku yang memang dipersiapkan untuk mengisi waktu berada di dalam pesawat.Â
Buku yang dibaca adalah ‘Ketika Bulan Terbelah’ terjemahan buku tentang Jejak Biografi Nabi Muhammad tulisan Syaikh Syafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dan ‘The Age of Unreason’ karangan Charles Handy, yang diberi pengantar oleh Warren Bennis. Ini buku tentang perkiraan perubahan yang terjadi saat ini yang banyak benarnya dan diterbitkan tahun 1989.Â
Buku kedua ini akan penulis bahas isinya pada tulisan-tulisan selanjutnya.
Bandara Heathrow London.
Setelah kurang lebih 7 jam pesawat mendarat di Heathrow Airport. Tentu saja perasaan ini sulit dikatakan, bayangkan 35 tahun yang lalu berada di tempat yang sama dan sekarang kembali lagi.Â
Penulis sudah tidak ingat lagi seperti apa Heathrow dulu dan sekarang. Setelah melewati beberapa jalur, kami sampai ke Imigrasi Pemerintah Inggris.Â
Karena kami datang sebagai satu keluarga, maka petgas imigrasi menanyakan dokumen dokumen kami termasuk surat tuga anak kedua yang akan mengikuti pelatihan jangka pendek. Setelah beberapa lama, kami dipersilahkan memasuki the United Kingdom. Sekali lagi perasaan membuncah. Penulis berada di UK!!!
Selanjutnya kami menunggu bagasi keluar dari pesawat melalui conveyor. Tidak lama kami dapatkan dan kami bawa menggunakan trolley sebanyak dua buah. Wah 2 koper besar dan 2 koper sedang plus 2 koper ukuran kabin plus beberapa tas tenteng.Â
Banyak juga yang dibawa. Hotel sudah terpesan sejak di Indonesia, sekarang tinggal bagaimana membawa diri dan bawaan koper yang begitu banyak.Â
Akhirnya kami memesan mobil via Uber ukuran 2XL, agar bisa membawa kami ke Comfotel di Shepherd Road. Di UK kendaraan yang praktis dipesan secara online adalah UBER; GoCar dan Grab tidak tersedia di sini. Taksi juga tersedia, namun untuk kepraktisan, kami pesan kendaraan via Uber.
Setelah beberapa lama, kami mendapatkan mobil bermerek Volkswagen berukuran besar yang mampu membawa kami semua dengan nyaman dan aman. Memerlukan waktu setengah jam untuk mencapai Comfotel.Â
Kami memesan satu kamar dengan 4 tempat tidur untuk berempat kali ini. Ternyata pas sampai kami memerlukan sedikit kerja keras karena kamarnya dicapai setelah melewati tangga dua tahap. Ruangan yang didapatkan terasa pas pasan untuk berempat dengan koper koper besar.
Comfotel
Ruangan yang kami tempati ada kamar mandi dengan air panas dan kamar tidurnya pun ada pemanas yang akan menyala ketika suhu kamar sudah dingin atau pada suhu tertentu.Â
Jendela dibiarkan terbuka sedikit agar tetap ada perputaran udara. Jadi ruangan tidak menggunakan AC dan nampaknya sebelumnya adalah rumah tinggal yang dijadikan hotel. Barisan hotel-hotel di lokasi ini nampaknya memang eks rumah tinggal, namun dengan standar hotel.
Beberapa saat setelah mulai terbiasa dengan situasi, kami tyrun dari kamar dan berkeliling sambil mencari makan. Waktu sekitar jam 18 an waktu London. Sambil menjajaki harga dan jenis makanan, kami membeli beberapa kebutuhan di toko Sainsbury yang ternyata tidak ada kasirnya, tapi menggunakan kasir otomatis di mana kita menscan sendiri barcode barang yang kita beli dan membayar menggunakan kartu ATM contactless.Â
Waw, mulai nih melakukan sesuatu yang berbeda.
Setelah selesai jalan-jalan beberapa saat, kami kembali ke kamar hotel dan beristirahat sambil menikmati yang tadi dibeli. Ketika itu sudah sekitar jam 20an dan pas melihat ke jendela, ternyata pemandangannya menakjubkan.Â
Ketika sore kami lihat biasa saja, pas jam 20-an suasannya menjadi berbeda.
Suhu kamar semakin dingin dan tabung pemanas mulai berfungsi. Kamar mulai terasa hangat dan kami harus mulai menikmati mimpi di hari pertama di Comfotel London. Sampai jumpa di hari kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H