Kami memesan satu kamar dengan 4 tempat tidur untuk berempat kali ini. Ternyata pas sampai kami memerlukan sedikit kerja keras karena kamarnya dicapai setelah melewati tangga dua tahap. Ruangan yang didapatkan terasa pas pasan untuk berempat dengan koper koper besar.
Comfotel
Ruangan yang kami tempati ada kamar mandi dengan air panas dan kamar tidurnya pun ada pemanas yang akan menyala ketika suhu kamar sudah dingin atau pada suhu tertentu.Â
Jendela dibiarkan terbuka sedikit agar tetap ada perputaran udara. Jadi ruangan tidak menggunakan AC dan nampaknya sebelumnya adalah rumah tinggal yang dijadikan hotel. Barisan hotel-hotel di lokasi ini nampaknya memang eks rumah tinggal, namun dengan standar hotel.
Beberapa saat setelah mulai terbiasa dengan situasi, kami tyrun dari kamar dan berkeliling sambil mencari makan. Waktu sekitar jam 18 an waktu London. Sambil menjajaki harga dan jenis makanan, kami membeli beberapa kebutuhan di toko Sainsbury yang ternyata tidak ada kasirnya, tapi menggunakan kasir otomatis di mana kita menscan sendiri barcode barang yang kita beli dan membayar menggunakan kartu ATM contactless.Â
Waw, mulai nih melakukan sesuatu yang berbeda.
Setelah selesai jalan-jalan beberapa saat, kami kembali ke kamar hotel dan beristirahat sambil menikmati yang tadi dibeli. Ketika itu sudah sekitar jam 20an dan pas melihat ke jendela, ternyata pemandangannya menakjubkan.Â
Ketika sore kami lihat biasa saja, pas jam 20-an suasannya menjadi berbeda.
Suhu kamar semakin dingin dan tabung pemanas mulai berfungsi. Kamar mulai terasa hangat dan kami harus mulai menikmati mimpi di hari pertama di Comfotel London. Sampai jumpa di hari kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H