Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Mengembangkan Potensi Diri Kita?

22 September 2024   14:58 Diperbarui: 22 September 2024   15:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Pada suatu hari, ketika sedang memeriksa ladangnya, seorang petani menemukan seekor anak elang yang terjatuh dan berusaha untuk terbang, tetapi tidak bisa karena masih terlalu muda dan bulu-bulunyapun belum tumbuh dengan sempurna. Diperkirakan anak burung itu terjatuh dari sarangnya dan tidak diketahui induknya dan dari arah mana datangnya. Petani itupun merasa kasihan dan anak burung elang itu dibawanya pulang. 

Petani itu ingat bahwa di rumahnya memiliki sekawanan anak-anak ayam yang baru menetas. Akhirnya dengan harapan agar anak burung itu bisa tetap hidup, maka Petani itu  menempatkannya bersama anak-anak ayam tersebut. Sang anak elang lalu tumbuh bersama ayam, memakan makanan ayam, berjalan seperti ayam, berkomunikasi dengan bahasa ayam, belajar segala hal dari ayam dan berpikir bahwa menjadi seekor ayam adalah sesuatu yang terhebat. 

Setelah beberapa minggu, petani merasa bahwa anak elang tersebut sudah saatnya untuk bisa terbang. Dia lalu berupaya membuatnya bisa terbang dengan cara melemparkannya ke udara. Akan tetapi si anak elang berpikir bahwa dia adalah seekor ayam. Dilemparpun berulang-ulang ke udara, tetap saja anak elang tersebut selalu terjatuh kembali ke tanah. 

Anak Elang tersebut mulailah merasa frustrasi, bosan dan kesakitan badannya setelah terus menerus menghantam tanah. Setelah beberapa saat beristirahat disamping petani itu. Dia sendiri mencoba lagi merentangkan sayapnya dan menggerak-gerakannya sambil sedikit berlari. Lalu dia melompat sambil tetap mengepakkan sayapnya......ternyata dia melayang, dikepakkan lagi dan dia terbang semakin tinggi ….dia  terbang. Pertama dia merasa kaget, namun beberapa saat kemudian dia mulai menikmati dapat melayang-layang di udara dan akhirnya dia menyadari bahwa ternyata dia adalah seekor elang dan bukan seekor ayam.

Mengembangkan diri kita sendiri berarti memahami siapa diri kita dan bagaimana kita mengelola diri kita, sehingga apa yang kita lakukan akan memberikan manfaat bagi  kita dan orang-orang di sekeliling kita.

Suatu pengembangan diri dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diyakini. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan dari dari apa yang dilakukan dan penentuan nilai-nilai yang diinginkanpun tergantung dari apa yang ingin dicapai. Jika nilai-nilai yang  dipegang bersifat negatif menurut norma yang diyakini, maka pengembangan diri pun akan mengarah kepada perilaku yang merusak, baik secara fisik maupun mental. Dan jika nilai-nilai yang dipegang bersifat positif, maka perilaku dan keputusan yang diambil pun akan mengarah ke sisi positif dari kehidupan.

Pengembangan diri berhaluan dua aspek yaitu aspek fisik dan non-fisik. Aspek fisik berkaitan dengan penampilan dan cara melakukan sesuatu. Non-fisik terkait dengan nilai, sikap dan perilaku yang ditunjukkan.

Aspek-aspek dalam pengembangan diri terdiri dari beberapa hal yang terpenting yang pada dasarnya adalah kombinasi dari aspek fisik dan non-fisik, sbb:

Komunikasi (Fisik)

Credit to YourDOST
Credit to YourDOST

Dalam suatu pertemuan dalam lingkungan bisnis yang cukup besar, bagaimanakah Anda dapat masuk ke dalam percakapan tanpa merasa kikuk? Pilihlah salah satu atau lebih dari pilihan yang Anda sukai.

  1. Mencari satu kelompok yang diantaranya ada orang yang anda kenal.
  2. Masuk dalam sebuah kelompok kecil dan menunjukkan bahwa anda memiliki kepribadian yang baik dengan bercerita hal-hal yang lucu.
  3. Masuk ke dalam suatu kelompok dan mendengarkan dengan seksama, dengan bertujuan mengingat nama-nama.
  4. Masuk ke dalam suatu kelompok dan tunggu sampai seseorang mengikutsertakan anda ke dalam percakapan.
  5. Bergabung dengan suatu kelompok dan jika percakapan dimulai, ikutlah berbicara dan tunjukkan bahwa anda merasa senang.

Pilihan Anda tidak ada yang salah karena apa yang Anda pilih mencerminkan pilihan Anda, apakah Anda lebih suka menunggu sampai suasana kondusif untuk ikut serta (a, c dan d) atau Anda lebih memilih untuk langsung menunjukkan siapa Anda dan berusaha menyesuaikan diri Anda ke kelompok baru dengan langsung tanpa menunggu lama. Hal itupun tergantung dari DNA kepribadian yang Anda miliki, apakah Anda lebih ke Ekstrovert atau Introvert .

Komunikasi sendiri terbagi dua yaitu Komunikasi Verbal dan Non-Verbal. Pada tulisan sebelumnya Komunikasi Verbal dan Non-Verbal telah dibahas dan ini linknya.

Komunikasi Verbal adalah penyampaian informasi atau maksud anda dengan cara yang dapat dimengerti dengan tepat. Komunikasi verbal memerlukan medium bunyi yang diproduksi oleh pita suara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun