Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kepemimpinan Situasional (Situational Leadership) Blanchard & Hersey

18 Agustus 2024   19:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan Situasional (Situational Leadership) Blanchard & Hersey

Ketika kita membahas kepemimpinan dan kita merujuk kepada Pemimpin, ada pertanyaan siapakah yang harus menyesuaikan diri? Pemimpin atau yang dipimpin? Yang biasa kita pahami adalah yang dipimpin selalu pada posisi harus menyesuaikan diri dengan pemimpinnya daripada sebaliknya. Hal itu barangkali tepat ketika kita membahas model kepemimpinan otokratik yang pemimpin adalah segalanya dan harus dituruti apapun keinginannya.

Kenneth Blanchard dan Paul Hersey (1970) mengusulkan suatu pola di mana yang menyesuaikan diri atau beradaptasi adalah Pemimpin bukan yang dipimpin. Teori yang diusulkannya adalah Situational Leadership atau Kepemimpinan Situasional. Artikel ini merupakan bagian ketiga dari seri artikel tentang kepemimpinan. Pada tulisan sebelumnya dibahas tentang Jejaring Manajerial atau Managerial Grid dari Blake dan Mouton. Untuk artikel ini akan dibahas secara komprehensif tentang Kepemimpinan Situasional.

Apakah Kepemimpinan Situasional?

Kepemimpinan Situasional (Situational Leadership®) adalah tentang upaya adaptasi dari gaya kepemimpinan seseorang terhadap masing-masing situasi yang unik atau tugas dalam rangka memenuhi kebutuhan dari tim atau anggota tim.

Dalam kacamata Blanchard dan Hersey, dapat dikatakan bahwa tidak ada satu gaya yang cocok untuk semua situasi. Pemimpin juga bisa menggunakan gaya yang berbeda yang dipaskan dengan masing-masing situasi yang ada, bahkan dengan tim yang sama sekalipun.

Fokus dari model Kepemimpinan Situasional ini ada dua dimensi untuk adaptasi pemimpin dalam memaksimalkan gaya memimpinya, yaitu:

Perilaku Tugas - apakah pemimpin memberikan banyak arahan atau memberikan lebih  banyak otonomi

Perilaku Hubungan - apakah pemimpin bekerja dekat secara hubungan atau cenderung menjaga jarak

Para pemimpin bisa memilih untuk mengambil intensitas tinggi atau rendah untuk kedua dimensi tersebut yang sering digambarkan dalam matriks 2 x 2 d bawah ini

Teori Kepemimpinan Situasional adalah model yang dibuat saat  Dr. Paul Hersey dan Dr. Ken Blanchard yang menulis buku Management of Organizational Behavior. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 dengan judul “Life Cycle Theory of Leadership” dan pada pertengahan tahun 1970-an nama nya diubah menjadi Situational Leadership Theory.

Kepemimpinan Situasional adalah salah satu dari beberapa teori atau model kepemimpinan dua faktor yang muncul mulai pertengahan tahun 1940-an dan berlanjut hingga tahun 1960-an, yang juga mencakup Managerial Grid karya Blake dan Mouton, Teori 3D karya William James Reddin, dan teori Dua faktor Frederick Herzberg.

Gaya Kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun