Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pemimpin Itu Dilahirkan atau Diciptakan?

7 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:35 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit myorganisationalbehaviour.com/managerial-grid

Jika kita lihat sekeliling kita, selalu ada pemimpin dari satu kelompok orang, baik yang dipilih maupun yang muncul sendiri, dan secara natural dia menjadi pemimpin kelompoknya.

Dalam hati, penulis sering bertanya-tanya apakah pemimpin itu dilahirkan atau terlahir sebagai pemimpin? Ataukah dia diciptakan oleh sistem atau proses dalam pelatihan baik dikelas maupun di luar kelas? Apakah seorang pemimpin itu memiliki DNA (Deoxyribonucleic acid) atau sifat bawaan sebagai pemimpin dari sejak dia berada dalam kandungan dan muncul ketika sampai usia tertentu? Di mana seseorang mulai berinteraksi dan menunjukkan bakat memimpin? Ataukah dia mungkin tidak mempunyai DNA pemimpin, namun karena dia mewarisi suatu organisasi atau bisnis atau seorang anak yang akan menggantikan ayahnya yang seorang raja, maka dia dilatih agar siap menjadi pemimpin, melalui proses yang bertahap dan mendatangkan beberapa guru agar benar-benar terlatih menjadi pemimpin?

Debat antara dua kubu apakah pemimpin dilahirkan atau dilatih tetap berjalan dan tidak akan pernah berakhir. Namun yang pasti ada kesepakatan bahwa yang banyak terjadi adalah kombinasi dari kedua jenis pemimpin tadi.

Kemampuan memimpin mungkin memang muncul dari dalam sebagai bakat sejak lahir, tapi kualitas dan kemampuan memimpin lebih banyak berkembang dalam kurun waktu tertentu, yang melibatkan pembelajaran dan juga pengalaman.

Sisi lainnya adalah skill kepemimpinan dapat ditingkatkan jika seseorang memiliki hasrat untuk menjadi seseorang yang memiliki kompetensi lebih sebagai pemimpin.

Dalam beberapa penelitian diindikasikan bahwa kepemimpinan itu hanya 30% yang sifatnya genetik atau keturunan dan selebihnya adalah berdasarkan usaha, pelatihan dan pengalaman.

Dengan demikian, sangat terbuka bagi siapa saja untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif melalui cara-cara yang menajamkan kemampuannya dalam memimpin.

credit to Linkedin/Rob Balmer
credit to Linkedin/Rob Balmer

Studi tentang kepemimpinan dari cerita-cerita lama bisa dinikmati lewat sejarah, dan juga film-film yang menceritakan tentang kepahlawanan yang di dalamnya ada aspek-aspek kepemimpinan. Juga cerita-cerita kuno seperti Hercules, Achilles, Ranggalawe di Indonesia, termasuk kisah para Nabi dan pengikutnya dan banyak lagi cerita kepahlawanan yang seru untuk dibaca.

Sementara untuk studi tentang kepemimpinan secara akademis akan diuraikan secara ringkas dan akan dibahas secara mendalam pada tulisan-tulisan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun