Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pemimpin Itu Dilahirkan atau Diciptakan?

7 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:35 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit myorganisationalbehaviour.com/managerial-grid

Terkait dengan apakah seorang pemimpin dilahirkan atau dibentuk, berdasarkan penelitian hanya 30% yang sifatnya genetik, selebihnya pada pembelajaran dan pengalaman. Ada asumsi penulis bahwa karakter dasar seseorang juga menentukan apakah dia memiliki DNA seorang pemimpin atau tidak.

Jika dihubungkan dengan Karakter Dasar versi Charles Handy, maka seseorang yang memiliki sifat dasar Zeus dan Athena memiliki setidaknya DNA dari seorang pemimpin karena Zeus memiliki sifat yang berani mengambil resiko, sementara Athena memiliki sifat avonturir dan mampu memimpin timnya dengan gaya yang egaliter. Apollo dan Dionysus lebih khusus ke arah sistem dan juga pendekatan keilmuan. Kombinasi dari ke empat jenis karakter dasar juga bisa menjadi penentu dengan catatan yang dominannya adalah Zeus dan Athena.

Jika dikaitkan dengan DISC dari William Marston, seseorang yang dominannya D (Dominant) dan I (Influential) memiliki bakat memimpin, termasuk kombinasi antara ke empat sifat tersebut. Kombinasi seperti DI, ID, IS, IC adalah contoh yang memiliki bakat memimpin.

Dengan peran yang 30% genetik dalam kemampuan memimpin, maka pelatihan yang intensif, pembelajaran mandiri atau dalam sistem yang dirancang khusus atau pengalaman hidup menjadi modal menjadi pemimpin yang sukses,

Ke empat model kepemimpinan yang di bahas di atas memberikan gambaran deskriptif dan juga preskriptif dari seorang pemimpin. Pembahasan ke empat model kepemimpinan bersifat ringkas dan bersifat permukaan. Pada tulisan-tulisan berikutnya akan digali secara mendalam satu persatu. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun