Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Manajer Efektif atau Manajer Sukses?

21 Juni 2024   13:59 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:46 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit to Didi (own collection)

Manajer Efektif vs Sukses

Mungkin kita pernah mendengar tentang manajer yang jadi rebutan perusahaan-perusahaan kelas atas karena prestasi dan kemampuannya dalam mengelola suatu perusahaan. Jaringannya biasanya juga banyak dan banyak mengenal maupun dikenal baik oleh individu maupun organisasi.

Umumnya bagi the head hunter, manajer yang memiliki reputasi mentereng tersebut harganya mahal dalam arti, ketika kita membajaknya, diperlukan biaya dalam bentuk gaji yang tinggi.

Jika kita amati ada juga manajer yang bekerja dengan baik, tidak banyak bicara dan fokus pada penyelesaian tugas-tugasnya. Orang bilang dia manajer yang sangat bertanggungjawab dan memiliki hubungan yang baik dengan para stafnya.

credit to Didi (own collection)
credit to Didi (own collection)

Fred Luthan dengan co-author, Stuart dan Harry (1980an) di dalam artikelnya dalam Sage Journals Vo. 21 Issue 3  What Do Successful Managers Really Do? An Observation Study of Managerial Activities, melakukan penelitian tentang aktivitas yang menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu tugas.

Yang mereka lakukan bukan mengevaluasi aktivitas apa yang diperkirakan akan memberi hasil positif, tapi mengamati dan mencatat perilaku dari 450 manajer dari tiga organisasi berbeda, yaitu di Departemen Pendapatan, Pabrik manufaktur skala menengah dan Kampus Kepolisian selama 2 minggu.

Dalam menganalisis data yang dikumpulkan, Fred, Stuart dan Harry mengukur keberhasilan dengan menggunakan indeks promosi berdasarkan tingkat masa jabatan dan dengan mempertimbangkan faktor keberhasilan manajer puncak di setiap organisasi. Analisis regresi menunjukkan bahwa ada dua aktivitas yang berkaitan secara signifikan dengan keberhasilan secara manajerial, yaitu interaksi dengan pihak luar dan sosialisasi/berpolitik.

Analisis komparatif lanjutan terhadap manajer yang berada di peringkat sepertiga teratas dan terbawah menunjukkan bahwa manajer yang efektif menunjukkan lebih banyak perilaku yang berkaitan dengan manajemen konflik.

Sementara perbandingan antara manajer tingkat atas dengan manajer tingkat menengah dan pertama menunjukkan bahwa manajer yang berhasil menunjukkan lebih banyak perilaku yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan perencanaan/koordinasi.

Fred, Stuart dan Harry merumuskan 2 jenis manajer yang memiliki pengaruh positif terhadap perusahaan yaitu Manajer Efektif dan Manajer Sukses. Studi ini juga menemukan bahwa beberapa aktivitas para manajer yang sukses tampaknya juga bergantung pada jenis organisasi tempat mereka bekerja.

Deskripsi Perilaku

Dikaitkan dengan perilaku individu dan kelompok, maka tersusun data perilaku yang dikelompokkan ke dalam kelompok kegiatan sbb:

  • Perilaku Manajemen Tradisional (MT): Pembuatan Keputusan, Perencanaan, Pengendalian.
  • Perilaku Komunikasi (K): Saling tukar informasi rutin dan mengolah kertas kerja.
  • Perilaku Manajemen SDM (MSDM): Memotivasi, Penerapan Disiplin, Mengelola Konflik, Pelatihan, Penempatan pegawai.
  • Perilaku Pembangunan Jejaring/Networking (N): Sosialisasi, Berpolitik, Interaksi.

Definisi Manajer Efektif dan Sukses

Nomenklatur Manajer dalam tulisan ini adalah Manajer Efektif dan Manajer Sukses. Dikaitkan dengan predikat Efektif dan Sukses, Lowi Moen di dalam artikelnya Effective Managers vs. Successful Managers: What’s the Difference? menyatakan bahwa Manajer Efektif adalah yang membuat unit kerjanya berkinerja tinggi dengan stafnya yang merasa puas dan berkomitmen dalam kerjanya. Sedangkan Manajer Sukses adalah yang cepat dalam mendapatkan promosi dan naik peringkat.

Terkait alokasi waktu untuk kegiatan-kegiatan juga berbeda antara manajer efektif dan manajer sukses, sebagai berikut:

credit to Didi (Own Collection)
credit to Didi (Own Collection)

Manajer Efektif lebih terfokus pada kegiatan Komunikasi dengan stafnya sampai 44%, selanjutnya adalah mengelola Manajemen Sumber Daya Manusia sebanyak 26%. Untuk Manajemen Tradisional dan Networking secara gabungan pada angka 20%.

credit to Didi (Own Collection)
credit to Didi (Own Collection)

Sementara Manajer Sukses fokus kepada pembangunan Jejaring atau Networking sampai 48% dan Komunikasi ke dalam sebanyak 28%. Sementara sisanya Manajemen Tradisional dan Manajemen SDM yang totalnya sampai 24%.

Dari hasil pengamatan di atas, seorang pemimpin yang sukses akan lebih fokus untuk mendapatkan kenaikan jabatan, bekerja sama dengan orang yang tepat, dan “turut bermain dalam permainan yang ada”.

Mereka menghabiskan hanya sedikit waktu untuk membuat keputusan bagi timnya, memajukan proyek, membantu pelatihan, dan mengkomunikasikan informasi. Pendelegasian wewenang banyak dilakukan.

Luthans, yang juga peneliti di Department of Management at the University of Nebraska, memberikan contoh profil Pemimpin Sukses yang khas (di dalam Moen 2021):

Saya menyadari bahwa cara untuk maju di sini adalah dengan bersahabat dengan orang-orang yang tepat, baik di dalam maupun di luar organisasi. Mereka bosan jika selalu ngobrol tentang beli sana sini, jadi saya menemukan minat yang sama– ada yang suka olah raga, ada yang suka anak-anak dan berinteraksi dengan mereka. Hal-hal formal lainnya di kantor memang penting, tetapi saya benar-benar bekerja di sisi informal ini dan merasakan manfaatnya ketika waktu promosi tiba.

Sementara itu Manajer yang Efektif memprioritaskan komunikasi dengan tim mereka dan menangani masalah sumber daya manusia sebagai kunci.

Sementara tugas manajemen tradisional dan jejaring tidak terlalu penting. Daripada mengukur kualitas pekerjaan mereka dengan jumlah promosi yang mereka dapatkan, mereka lebih mendasarkannya pada kinerja, kepuasan, dan komitmen seluruh tim.

Manajer Efektif mengatakan, “Saya selalu berupaya menjaga agar orang-orang saya tetap setia dan bahagia, dan juga menjaga agar mereka tetap mendapat informasi dan terlibat. Jika saya membuat perubahan dalam prosedur atau orang mengusulkan sesuatu, maka saya biasanya mendapatkan masukan dari orang-orang saya dan memberi mereka informasi lengkap.

Kemudian, saya memastikan mereka mendapatkan pelatihan yang tepat dan memberikan input tentang kinerja mereka. Ketika mereka melakukan kesalahan, saya memberi tahu mereka, ketika mereka melakukan pekerjaan dengan baik, saya memberikan apresiasi kepada mereka.”

Luthan mengakhiri penelitiannya dengan menyimpulkan bahwa lebih banyak upaya harus dilakukan untuk mempelajari bagaimana manajer yang efektif menghabiskan hari-hari mereka dan menemukan cara untuk lebih sering mempromosikan mereka. Dalam penelitiannya, semakin tinggi posisinya, semakin sering dia menemukan tipe Manajer Sukses ketimbang yang Efektif.

Kesimpulan

Dari observasi yang dilaporkan oleh Fred, Stuart dan Harry tersebut dapat disimpulkan bahwa peran pembangunan Jejaring (Networking) menjadikan seseorang yang diketahui, didengarkan dan diberikan nilai baik untuk prestasinya. Pembangunan jejaring membuat seorang manajer get noticed bahwa dia punya potensi untuk naik atau promosi.

Di satu sisi pembangunan jejaring bisa dianggap sebagai upaya untuk cari muka, padahal sesungguhnya belum tentu hal itu benar.

Persoalan lainnya adalah jenis yang suka membangun jejaring secara alami adalah orang yang memiliki karakteristik terbuka dan mudah berinteraksi atau bergabung dalam suatu komunitas.

Fokus kepada interaksi di luar organisasinya atau di luar unit kerjanya adalah kekuatan yang memberikan banyak peluang untuk mendapat posisi lebih tinggi. Ketika suatu rapat pimpinan akan memutuskan siapa yang menduduki suatu posisi, mereka akan memulai dengan pertanyaan .’ siapa ya orang yang tepat? …’.

Sementara untuk Manajer Efektif, mementingkan komunikasi menjadi hal utama. Karena dia berkeyakinan bahwa komunikasi dan keterbukaan ke dalam menjadi modal bagi keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas di unit kerjanya.

Dengan demikian, maka sang manajer biasanya sangat disukai oleh para stafnya, karena dia sangat memperhatikan kebutuhan mereka. Kepuasan dari Manajer Efektif adalah apabila para stafnya merasa bahagia dan puas dengan pekerjaannya. Masalahnya bahwa sang Manajer Efektif lebih suka mementingkan stafnya ketimbang dirinya sendiri. Kelihatannya ini soal pilihan juga.

Apakah Anda ingin menjadi manajer efektif atau manajer sukses. Pilihannya ada pada fokus dalam bekerja, Komunikasi Efektif atau Pembangunan Jejaring? Mana yang akan Anda pilih?

Menurut penulis, ini adalah pilihan, namun yang jadi faktor penting juga adalah karakter dasar, orang yang lebih terbuka atau yang lebih fokus ke dalam dirinya, yang lebih suka membuat orang lain puas atau yang suka membangun jejaring.

***

Referensi

Fred Luthans, Stuart A. Rosenkrantz, and Harry W. Hennessey, What Do Successful Managers Really Do? An Observation Study of Managerial Activities, Sage Journals, Volume 21, Issue 3

Lori Moen, https://www.linkedin.com/pulse/effective-managers-vs-successful-whats-difference-lori/, May 8, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun