Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Anak Remaja dan Anak Anjing Favoritnya

1 Juni 2024   11:59 Diperbarui: 1 Juni 2024   12:02 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit to cavoodlepuppies.com

Seorang pemilik toko memasang karton dengan tulisan di jendela toko bertuliskan: ‘Dijual anak anjing lucu’

Tulisan seperti itu biasanya akan menarik pembeli yang ingin punya anak anjing. Tidak terkecuali seorang anak laki-laki remaja yang datang dan menghampiri pemilik toko, ’Berapa harga anak-anak anjing ini?’ tanyanya.

Pemilik toko menjawab, 'harganya mulai dari 250 ribu sampai 2 juta.'

Anak remaja itu mengeluarkan uang dari sakunya dan berkata. 'Saya punya 300 ribuan sih' katanya. ‘Bolehkah saya melihat anak-anak anjingnya?’

Pemilik toko tersenyum dan bersiul. Dari dalam kandang datanglah beberapa ekor anak anjing  yang lucu-lucu, berlari menyusuri lorong tokonya diikuti oleh lima pudel yang datang belakangan.

Seekor anak anjing tertinggal jauh dan berusaha lari tapi nampaknya ada masalah dengan kakinya. Setelah beberapa saat anak remaja itu menunjuk anak anjing yang tertinggal di belakang dan pincang jalannya itu dan berkata, 'Ada apa dengan anak anjing itu?'

Pemilik toko menjelaskan bahwa dokter hewan telah memeriksa anak anjing kecil tersebut dan menemukan bahwa ia tidak memiliki rongga pinggul. Jadi dia akan selalu sulit bergerak, tidak bisa berlari, bisa dibilang cacat.

credit to Blog-Integricare
credit to Blog-Integricare

Anak itu menjadi bersemangat. ‘Itulah anak anjing yang ingin saya beli.’

Pemilik toko berkata, 'Tidak, kamu pasti tidak menginginkan anjing yang cacat itu. Tapi…jika kamu benar-benar menginginkannya, om akan kasihkan saja sama kamu.’

Anak itu menjadi agak kesal. Dia menatap langsung ke mata pemilik toko dan berkata;

'Aku tidak ingin om memberikan  anjing kecil itu cuma-cuma kepadaku. Anjing kecil itu sama berharganya dengan semua anjing lainnya. Bagaimana kalau saya beli dengan harga 250 ribu?’

Pemilik toko berkata, ‘saya kira kamu tidak akan suka dengan anak anjing ini. Dia tidak akan pernah bisa berlari, melompat, dan bermain dengan kamu, seperti anak anjing lainnya.’

credit to Amazon.de
credit to Amazon.de

Anak remaja itu lalu menarik ke atas celana panjang dan memperlihatkan kaki kirinya yang bengkok dan lumpuh, tapi ditopang oleh penyangga dari logam. Dia memandang pemilik toko dan dengan pelan berkata, 'Om, aku sendiri tidak bisa berlari dengan baik, dan anak anjing kecil itu akan membutuhkan seseorang yang mengerti keadaannya!'

Disadur dari January Nelson, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun