Contoh perintah untuk mempelajari alam semesta, baik terhadap makhluk yang hidup maupun yang tak bernyawa misalnya dalam QS. al-Ghasiyah/88: 17-20, dikatakan bahwa:
( 17 ) Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan?
( 18 ) Dan kepada langit, bagaimana ia ditinggikan?
( 19 ) Dan kepada gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
( 20 ) Dan kepada bumi bagaimana ia dihamparkan?
Ayat 17-20 dari Surat Al-Ghasiyah ini menggugah keinginantahuan orang karena akan menyentuh beberapa bidang ilmu yaitu ilmu biologi (reproduksi) untuk ayat 17, ilmu astrofisika untuk ayat, ilmu geologi dan vulkanologi untuk ayat 19 dan 20.
Surat tersebut menyitir ilmu repoduksi dan ilmu perkembangan hidup manusia dari mulai pembuahan sampai dengan dilahirkan ke dunia. Lalu bagaimana alam semesta ini tercipta dan muncul pemahaman terhadap telur kosmos yang melahirkan alam semesta, serta alam semesta yang terus mengembang yang relevan dengan langit ditinggikan. Selanjutnya bagaimana planet tercipta sampai muncul gunung, benua dan permukaan bumi yang kita tempati saat ini. Semangat untuk eksplorasi keilmuan tersebut direpresentasikan dengan ke enam teknik tersebut di atas, (tadabbara, tafakkara, faqiha, tadzakkara, fahima, nadzara) yaitu dengan merenung, berpikir, mengerti mekanismenya, mengingat dan mengolah data dan informasi, memahami secara lebih detail dan mendalam dan melakukan observasi. Dengan strategi yang tidak harus berurutan, maka akan muncul kesimpulan sebagai bagian dari temuan sains.
Fenomena alam tak terbatas di dalam Al-Quran akan kita gali lebih dalam pada bagian 3 pada tulisan berikutnya. Salam
Catatan:
- Aksiologis - membahas tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh
- Epistemologis - Epistemologi membahas tentang bagaimana sumber, kaidah dan proses memperoleh pengetahuan.
- Ontologis - Ontologi membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang ada dan keberadaan. Ontologi adalah tengang bagaimana hakikat suatu obyek ditelaah dan bisa membuahkan suatu pengetahuan.Â
Referensi
Syihab, M. Quraish. 1994 Studi Kritis Tafsir Al-Manar. Bandung: Pustaka Hidayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H