HUMOR & SELERA HUMOR
Ketika kita berinteraksi dengan orang lain dan dalam suasana ceria, biasanya ada saja hal yang membuat kita merespon dengan cara masing-masing. Ada yang tertawa lebar, tersenyum, namun ada juga yang tidak merespon apa apa. Humor biasanya terkait konteks, selera dan rasa bahasa. Suatu humor yang sangat lucu bagi orang jawa barat, malah tidak dimengerti apa apa oleh orang jawa. Misalnya humor yang melibatkan dialog si Kabayan, akan terasa aneh dan tidak dimengerti oleh selain orang sunda kecuali dia dibesarkan di Jawa Barat. Begitupun lawakan srimulat, sebagian mungkin tidak dipahami sebagai sesuatu sesuatu yang lucu oleh orang jawa barat atau Sumatera.
Humor juga mengait dengan selera atau pola respon kita terhadap humor. Wikipedia menyatakan bahwa humor atau lucuria adalah sikap yang cenderung dilakukan untuk membangkitkan rasa gembira dan memicu tawa gembira. Istilah humor berasal dari istilah medis Latin kuno, yang mengajari bahwa
keseimbangan cairan dalam tubuh manusia, yang dikenal sebagai humor, diatur oleh kesehatan dan emosi manusia.
Sementara Mc. Ghee (1979) mengatakan hahwa selera humor didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk tertawa atau tergelitik. Selanjutnya Bippus, A.M (2000) melihat bahwa selera humor adalah kemampuan melihat segi kejenakaan dalam kehidupan.
Kartono Muhamad (dalam Suhadi, 1989) mendefinisikan humor yang baik
adalah humor yang dapat menertawakan diri sendiri, atau humor oto kritik. Meskipun membuat diri pribadi sakit hati, humor oto kritik merupakan sesuatu yang menunjukkan kedewasaan sikap. Artinya, mampu memberi kritik terhadap diri sendiri, serta dapat pula secara terbuka menerima opini orang lain.
Penulis ingin berbagi tentang humor yang terasa lucu bagi orang India. Dari sekian banyak humor yang telah dikumpulkan, penulis menyeleksi beberapa humor yang diperkirakan akan terasa lucu juga bagi orang Indonesia. Jika oleh pembaca juga dianggap sama lucunya, maka sesungguhnya selera humor kita dan orang India ada yang sama, atau asumsinya setiap orang punya kesamaan dalam selera humor dalam beberapa aspek dan konteks.
Tokoh kocaknya adalah Vijaykanth. Teks aslinya diterjemahkan secara bebas.
Humor 1
Vijaykanth found the answer to the most difficult question ever.
What will come first, chicken or egg?
He replied, what ever u order first will come first.
Vijaykanth menemukan jawaban dari pertanyaan yang paling sulit dijawab
Apa yang ada duluan, ayam atau telur
Dia menjawab: yang dipesan duluan, akan datang duluan
Humor 2
A Teacher told all her students to write an essay about a cricket match.
All the students got busy writing except Vijaykanth
He wrote:'Due To Rain, No Match!'
Seorang guru meminta semua muridnya menulis keseruan pertandingan kriket (sejenis bisbol)
Semua murid sibuk menulis kecuali Vijaykanth
Dia menulis:’Karena sedang hujan, maka tidak ada pertandingan!”
Humor 3
Vijaykanth & wife bought coffee at a shop.
Vijaykanth drank it quickly before it got cold.
His wife ask why did he drink it so fast?
Vijaykanth: Hot coffee cost $5 & cold cost $10.
Vijaykanth dan isrinya membeli kopi di cafe
Vijaykanth meminum kopinya cepat cepat sebelum kopinya dingin
Istrinya bertanya mengapa Vijaykanth meminum kopinya begitu cepat?
Vijaykanth menjawab: Kopi Panas $5 dan Kopi Dingin $10.
Humor 4
After returning from a foreign trip, Vijaykanth asked his wife,
Do I look like a foreigner?
Wife: No! But Why?
Vijaykanth: In London a lady asked me Are you a foreigner?
Setelah kembali dari perjalanan luar negeri,
Vijaykant bertanya kepada istrinya: Apakah aku terlihat seperti orang asing?
Istrinya menjawab: Tidak sama sekali! Lho tanya seperti itu?
Vijaykanth: di London seorang wanita menanyakan Apakah kamu orang asing?
Humor 5
Interviewer: just imagine you are on the 3rd floor, and it caught fire, how will you escape?
Vijaykanth: it's simple. I will stop my Imagination!!!
Pewawancara: Coba bayangkan Anda berada di lantai 3 dan Anda terperangkap oleh api karana ada kebakaran. Bagaimana cara Anda menyelamatkan diri?
Vijaykanth: Ah mudah saja, Saya berhenti membayangkan !!!
Ok pembaca, kali ini 5 cukup sebagai contoh.
Referensi
Bippus, A.M., (2000). Humor usage in comforting episodes: Factors predicting outcomes. Western Journal ofCommunication, 64 (4), 359-384.
McGhee, P. E. (1980b). Development of the sense of humor in childhood: A longitudinal study. In P. E. McGhee & A. J. Chapman (Eds.), Children's humour (pp. 213-236). New York: John Wiley & Sons
Suhadi, 1989. HumordalamKehidupan, Jakarta: Gema Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H