Ayahnya kemudian memintanya untuk mengambil sebutir telur dan memecahkannya. Setelah melepas cangkangnya, Anaknya mengamati telur rebus itu.
Akhirnya, dia meminta untuk menyesap kopinya. Aroma kopi yang khas membuat dia tersenyum.
“Ayah, apa maksudnya ini semua?” Anaknya bertanya.
Ayahnya kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur, dan biji kopi masing-masing menghadapi kesulitan atau tantangan yang sama – air mendidih.
Namun, reaksi masing-masing benda berbeda-beda.
Kentangnya keras, tetapi dalam air mendidih, kentang menjadi lunak dan lemah.
Telur ini rapuh, dengan kulit terluar yang tipis melindungi bagian dalam cairannya. Sesudah dimasukkan ke dalam air mendidih, telur menjadi keras.
Namun, bubuk kopi memiliki keunikan. Setelah terkena air mendidih, bubuk kopi mengubah air menjadi sesuatu yang berbeda. Dan airnya menciptakan wangi dan aroma yang baru.
“Kamu yang mana?,” dia bertanya pada anaknya. “Ketika kesulitan datang menghampiri kamu, bagaimana kamu menyikapinya? Apakah kamu seperti kentang, telur, atau bubuk kopi? “
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H