Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kentang, Telur, Bubuk Kopi - Inspirasi #1

9 Mei 2024   23:09 Diperbarui: 9 Mei 2024   23:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayahnya kemudian memintanya untuk mengambil sebutir telur dan memecahkannya. Setelah melepas cangkangnya, Anaknya mengamati telur rebus itu.

Akhirnya, dia meminta untuk menyesap kopinya. Aroma kopi yang khas membuat dia tersenyum.

“Ayah, apa maksudnya ini semua?” Anaknya bertanya.

Ayahnya kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur, dan biji kopi masing-masing menghadapi kesulitan atau tantangan yang sama – air mendidih.

Namun, reaksi masing-masing benda berbeda-beda.

credit to Diary of a mad mind
credit to Diary of a mad mind

Kentangnya keras, tetapi dalam air mendidih, kentang menjadi lunak dan lemah.

Telur ini rapuh, dengan kulit terluar yang tipis melindungi bagian dalam cairannya. Sesudah dimasukkan ke dalam air mendidih, telur menjadi keras.

Namun, bubuk kopi memiliki keunikan. Setelah terkena air mendidih, bubuk kopi mengubah air menjadi sesuatu yang berbeda. Dan airnya menciptakan wangi dan aroma yang baru.

“Kamu yang mana?,” dia bertanya pada anaknya. “Ketika kesulitan datang menghampiri kamu, bagaimana kamu menyikapinya? Apakah kamu seperti kentang, telur, atau bubuk kopi? “

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun