Memahami Peran dalam Kerjasama Tim
Tulisan ini adalah lanjutan dari Team Building #4 Membangun Tim yang Kuat. Pada tulisan tersebut telah dibahas aspek-aspek yang bisa menguatkan suatu tim yang kuat. Bagian terakhir yang dibahas adalah tentang Karakter Dasar karya Charles Handy, yaitu Zeus, Apollo, Athena dan Dionysus.
Di samping Karakter Dasar, ada pengamatan perilaku  yaitu bagaimana seseorang berperilaku ketika dia berada dalam suatu tim. Cara berinteraksi secara formal maupun informal, cara membuat keputusan dalam menghadapi tantangan dalam tim, cara mendukung pandangan rekan lainnya, termasuk semangat dalam menuntaskan tugas tim.
Meredith Belbin mempertanyakan, "Do you want a collection of brilliant minds or a brilliant collection of minds." Pertanyaannya ini tepat diterjemahkan sebagai renungan dan pemikiran apakah yang kita inginkan adalah sekumpulan yang berisi orang-orang yang masing-masing brilyan atau kumpulan yang hebat terdiri dari orang-orang yang beragam?
Frase pertama menunjukkan adanya beberapa orang yang memiliki kemampuan atau keahlian namun tidak menjadi satu kesatuan atau tepatnya hanya berada di suatu tempat dan tidak menghasilkan prestasi apa apa. Sementara frase kedua adalah kumpulan yang hebat yang terdiri dari dari orang-orang yang berperan secara baik dalam kerjasama tim.
Dari aspek lain, Belbin juga mengatakan bahwa 'what is needed is not well balanced individuals, but individuals who balance well with each other.' Yang diperlukan bukan individu-individu yan memiliki kualitas atau keseimbangan yang prima, tapi orang-orang yang bisa menyeimbangkan satu dengan yang lain. Itulah tim yang diperlukan.
Suatu tim sepakbola tentu tidak akan memainkan 11 orang penyerang atau 11 orang pemain belakang. Ke 11 pemain yang benar terdiri dari beragam skill dari beragam posisi, dari pemain belakang, pemain tengah yang akan mengendalikan permainan dan juga penyerang yang bertugas memasukan bola ke gawang lawan.
Begitu juga untuk tim volley, tidak mungkin pelatih akan memainkan semua spiker pada satu waktu tanpa adanya pengumpan atau tosser. Karena bermain volley bukan hanya menyemes, tapi bertahan, memberi umpan dan melakukan servis yang terarah.
Meredith Belbin merumuskan 9 peran yang akan berfungsi dalam tim dengan 3 kategori yaitu:
Berorientasi pada tindakan (shaper, Implementer, Completer/Finisher)
Berorientasi pada orang (Coordinator, Team Worker, Resource Investigator)
Berorientasi pada Pemikiran (plant, Monitor-Evaluator, Specialist)
Ke 9 peran tersebut diukur melalui perangkat yang disusun oleh Belbin yaitu Team Roles Audit dan akan didapatkan perolehan angka yang menunjukan pada peran mana yang paling dominan. Kuesioner yang dibuat tentu mengandalkan kemampuan pemahaman dari bahasa di dalam kuesioner tersebut. Jika aspek bahasa telah dipahami dan aspek penalaran pengisi kuesioner berada pada tingkatan normal, maka tingkat akurasi perangkat berada di level 85-90% karena dia menceritakan dirinya sendiri yang diformulasikan melalui perangkat tersebut.
Penjelasan dari ke 9 peran tersebut adalah sbb:
Orientasi pada Tindakan
Shaper (Tagline: Dorong, Maju ke depan)
Seorang shaper mampu memberikan dorongan yang diperlukan timnya untuk terus bergerak dan tidak kehilangan fokus atau momentum. Kekuatan seorang shaper ada pada kemampuannya untuk memberikan tantangan terhadap situasi status quo, orangnya dinamis dan mampu menahan tekanan. Seorang Shaper punya semangat untuk mengatasi hambatan apapun.
Kelemahannya mungkin adalah mudah terpancing oleh provokasi dan bisa juga agak mengganggu perasaan seseorang karena semangatnya. Dan jangan merasa aneh atau kaget karena seorang shaper bisa menjadi agresif dan tidak punya selera humor ketika ingin menyelesaikan sesuatu secara cepat.
Implementer (Tagline: Mewujudkan ide jadi kenyataan)
Seorang Implementer diperlukan untuk merencanakan suatu strategi yang kuat yang dapat dikerjakan dan melaksanakannya dengan seefisien mungkin.
Kekuatan seorang Implementer adalah karena dia seorang yang praktis, terandal dan efisien. Dia mampu merealisasikan ide menjadi tindakan dan menata pekerjaan yang harus dilakukan. Dia kadang terkesan kurang fleksibel dan agak lambat dalam menanggapi kemungkinan-kemungkinan baru. Dan bisa juga agak perlahan dalam menarik rencananya karana ada perubahan yang positif.
Completer Finisher (Tagline: menuntaskan segala sesuatu)
Seorang Completer Finisher sangat diperlukan pada saat tugas hampir selesai untuk memoles dan mengidentifikasi kesalahan atau kekeliruan dalam rangka menjamin standar kualitas yang tinggi.
Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk bekerja keras, hati-hati dan cermat. Dia juga bisa mengidentifikasi kesalahan dan mampu memoles hasil kerja agar memuaskan semua pihak. Seorang Completer Finisher bisa memiliki rasa khawatir berlebih dan cenderung tidak mau mendelegasikan wewenang. Mereka juga bisa menjadi agak perfeksionis karena tidak ingin ada kekeliruan sedikitpun.
Berorientasi Pada Orang
Coordinator (Tagline: memadukan seluruh kekuatan tim)
Seorang Coordinator adalah orang yang fokus kepada tujuan-tujuan tim, memberdayakan anggota tim dan mendelegasikan wewenang dengan benar. Coordinator memiliki kekuatan dalam hal kematangan emosi, kepercayaan diri, mampu mengidentifikasi bakat.
Pada saat tertentu dia bisa terkesan manipulatif dan melepaskan diri dari beban kerja yang harus dijalaninya. Dia juga kadang mendelegasikan wewenangnya terlalu besar, sehingga beban kerjanya menjadi jauh lebih ringan.
Resource Investigator (Tagline: ada apakah di luar sana?)
Anggota tim ini memanfaatkan kemampuannya berkomunikasi verbal dan membangun relasi demi kebaikan timnya. Kekuatannya terletak kepada keramahan dan semangatnya. Dia juga sangat mampu mengeksplorasi peluang dan mengembangkan hubungan dengan orang lain terkait tugas.
Seorang Resource Investigator mungkin terlalu optimis dan percaya diri, dan bisa saja kehilangan minat ketika tugas awalnya telah terlampaui.  Cukup sering dia lupa untuk menindaklanjuti pengembangan bisnis yang sudah dia lakukan. Dia juga kadang cenderung. mudah merasa puas, sehingga terkesan mudah bosan.
Team Worker (Tagline: menyebarkan atmosfir positif)
Bila memerlukan orang yang bisa merekatkan setiap anggota tim, mampu menyeimbangkan tim dan mengidentifikasi apa yang mesti dikerjakan dan menuntaskan tugas atas nama tim, seorang Team Worker adalah orangnya.
Team worker mudah bekerjasama, mudah memahami dan diplomatis. Dia suka mendengar dan mampu mengalihkan gesekan. Dia mampu membuat suasana yang panas menjadi dingin dengan perhatian dan pemahaman terhadap persoalan setiap orang.
Seorang Team Worker bisa ragu dalam membuat keputusan dalam situasi yang agak gawat dan cenderung menghindari konfrontasi. Dan jangan kaget jika dia kurang suka membuat keputusan yang tidak populer.
Berorientasi pada Pemikiran
Plant (Tagline: Membayangkan solusi terbaik)
Dalam suatu tim diperlukan orang yang sangat kreatif dan mampu memecahkan permasalahan dengan menggunakan cara-cara yang tidak biasa. Orang yang diperlukan itu adalah seorang Plant yang imajinatif, mampu berpikir bebas dan menelurkan pemikiran dalam rangka memecahkan permasalahan yang rumit.
Seorang Plant mungkin agak mengabaikan hal-hal yang bersifat kebetulan dan terpaku pada cara menyampaikan pemikirannya secara efektif. Seorang Plant juga kadang mudah lupa.
Monitor Evaluator (Tagline: memonitor apa yang berjalan)
Dia adalah seorang yang menggunakan logikanya dan memberikan penilaian yang obyektif di mana diperlukan. Dia juga mampu memberikan pertimbangan terhadap pilihan tim dengan cara yang logis dan tidak melibatkan emosi. Seorang Monitor Evaluator senantiasa penuh kesadaran, mampu melihat banyak pilihan dan mampu memberi pernilaian dengan akurat.
Kelemahannya adalah kurangnya keinginan dan kemampuan dalam mengajak orang mengikuti dia dan dia juga sering menjadi terlalu kritis. Dalam membuat keputusan, dia juga cenderung lambat.
Specialist (Tagline: gunakan pengetahuan yang tak ternilai)
Specialist ini merupakan orang yang memiliki pengetahuan yang spesifik dan dalam tentang hal-hal utama dari tim. Orangnya suka bekerja sendiri, berdedikasi dan mandiri dalam menjalankan tugasnya. Kecakapan dan keahlian khusus menjadi bagian dari tim.
Seorang Specialist bisa berkontribusi minimal sesuai dengan kemauannya dan bisa fokus pada hal-hal teknik. Dan jangan merasa kaget jika dia akan menyampaikan banyak hal teknik ke pada tim.
Kesimpulan
Karakter Dasar yang sudah dibahas sebelumnya (Zeus, Apollo, Athena dan Dionysus) dan dipahami dari setiap orang dari suatu tim akan menjadi lengkap dengan memahami preferensi setiap orang dalam bekerja dalam tim.
Sesungguhnya bukan berarti dalam satu tim harus memiliki setidaknya 9 orang, tapi setidaknya ada dalam tim yang merangkap fungsi, meskipun fungsi utamanya bukan yang diperlukan. Misalnya seorang Implementer, bisa saja juga menjalankan fungsi completer-finisher yang melakukan penuntasan pekerjaan.
Jika dalam satu tim tidak ada yang berfungsi sebagai Compeler Finisher, maka  kinerja tim akan terganggu, karena setiap pekerjaan tidak ada yang bertugas menyelesaikannya sampai laporan akhir. Akan banyak tugas yang selah selesai namun sesungguhnya masih mengganjal pada penyelesaian akhir.  Serupa dengan satu tim sepakbola yang banyak menggocek bola dan menguasai permainan, namun tidak ada yang menuntaskannya dengan menggolkan ke gawang lawan.
Bagi Charles Handy, jika suatu tim tidak lengkap, cukup 4 fungsi saja yang harus ada, yaitu Captain, Administrator, Driver dan Expert. Captain yang memimpin dan mengendalikan, Administrator yang menata sistem kerja, Driver yang mendorong dan mmeberi semangat dan Expert yang memiliki kompetensi teknis.
Menurut Penulis, pandangan Handy tersebut tergantung dari besaran tugas dan jumlah nominal anggota tim yang diperlukan. Suatu tim dengan tugas besar memerlukan 9 fungsi, sementara secara prinsip 4 fungsi dari Charles Handy berlaku dengan rangkap fungsi jika diperlukan. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H