Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Team Building #3 - Ciri Tim Efektif

6 Mei 2024   19:08 Diperbarui: 6 Mei 2024   22:57 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
adapted from Schindler, P. L., & Thomas, C. C. (1993)

Seseorang yang tetap kukuh dalam keadaan apapun dalam suatu persahabatan atau dalam mendukung seseorang atau sesuatu adalah orang yang loyal. Loyalitas adalah kesetiaan terhadap sesuatu atau seseorang. Loyal berarti siap untuk memberikan pikiran dan tenaga demi kebaikan dan keberhasilan dari organisasi. Dengan loyalitas maka prioritas pertama bukanlah dirinya, namun kepada organisasi.

Konsistensi (Consistence)

Konsistensi adalah keteguhan secara terus menerus terhadap prinsip yang sama, bentuk yang sama atau keyakinan yang sama. Pola tanggapan yang sama secara berkesinambungan terhadap permasalahan yang sama atau serupa adalah juga konsistensi. Konsisten artinya tetap dan tidak berubah meskipun banyak penghalang. Misalnya standar tinggi untuk memulai pelatihan tepat waktu dan senantiasa standar tersebut dipraktikkan, maka hal tersebut menunjukkan konsistensi.

Keterbukaan (Openness)  

Suatu tim yang terbuka adalah yang memiliki keinginan dan kemampuan untuk mencoba hal-hal yang baru, anggotanya punya rasa ingin tahu yang besar dan tidak sulit menerima saran dan kritikan. Terbuka juga berarti bersedia menerima usulan atau kritikan sekalipun. Mampu melihat kelemahan diri dan organisasi dan siap untuk melakukan perbaikan agar kinerja organisasi terus meningkat  adalah salah satu hal terbaik dari aspek keterbukaan.

Suatu tim yang melekat di dalamnya ciri nomor 2 s.d. 6 dengan nomor 1 di pusatnya, maka akan memunculkan Rasa Saling Percaya (Mutual Trust) sebagai konsekuensi logis dari penerapan kelima sifat tersebut. Jika Integritas, Kompetensi, Loyalitas, Konsistensi dan Keterbukaan telah menjadi sesuatu yang baku di dalam organisasi, maka Rasa Saling Percaya (Mutual Trust) akan menjadi kekuatan yang sangat besar dari suatu tim. Dan jika jika Mutual Trust lebih dulu terbangun, maka kelima aspek tersebut akan lebih mudah diperkuat melalui pengayaan kemampuan dan penguatan.

Tim yang memiliki rasa saling percaya yang kuat akan menjadi tim yang berhasil menjalankan misinya dan bisa mencapai prestasi yang luar biasa, yang tidak bisa dicapai oleh tim yang biasa-biasa saja.

Referensi

Schindler, P. L., & Thomas, C. C. (1993). The structure of interpersonal trust in the workplace. Psychological Reports, 73(2), 563–573. https://doi.org/10.2466/pr0.1993.73.2.563

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun