Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

4 Tipologi Budaya Organisasi - Model Charles Handy

26 April 2024   11:39 Diperbarui: 26 April 2024   12:59 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penekanan budaya kerja tim ini adalah fokus pada tugas sehingga suatu gugus tugas dapat bekerja dengan personil yang sama atau terjadi penggantian, tidak akan menjadi masalah, yang penting setiap personil memiliki kompetensi yang diperlukan.

Budaya Tugas ini cocok untuk bisnis di pasar bebas dimana terdapat persaingan, umur produk memiliki kurun waktu singkat dan kecepatan reaksi terhadap perkembangan pasar sangat diutamakan.

Contoh organsasi dengan Budaya Tugas adalah bidang periklanan, agen pemasaran, dan konsultan manajemen. Ada tingkat kendali yang tinggi atas tugas oleh individu dalam budaya tugas. Individu dinilai berdasarkan hasil, fleksibilitas, dan kemampuan beradaptasi sesuai kemampuannya, bukan berdasarkan usia atau posisi dalam kelompok.

Budaya Tugas mempunyai kecenderungan untuk berubah menjadi Budaya Kekuasaan (Power) atau Peran (Role) ketika kinerja organisasi tidak mulus atau sumber dayanya terbatas atau ketika organisasi kelompok terlalu besar untuk bisa dikendalikan oleh Budaya Tugas.

Budaya Orang

credit to Slideserve
credit to Slideserve

Budaya Orang terbentuk ketika, demi kepentingan sekelompok orang, memutuskan untuk membentuk organisasi gabungan. Organisasi semacam ini didirikan oleh para dokter, pengacara, arsitek, dan beberapa perusahaan konsultan skala kecil. Para profesional ini berbagi ruang kantor, biaya, peralatan, dll.

Budaya Orang diibaratkan sebagai galaksi bintang atau titik-titik yang tersebar. Dalam budaya ini individu berorientasi pada diri sendiri. Individu mengalokasikan pekerjaan untuk dirinya sendiri dengan aturannya sendiri. Kesepakatan bersama dapat menjadi satu-satunya mekanisme kontrol dalam pelaksanaan pekerjaan. Menurut keahliannya, peran ditunjuk dan pengaruh dibagi dalam pekerjaan. Ketika organisasi ini mulai mencapai tujuannya, maka organisasi mulai berubah untuk menerapkan Budaya Tugas pada personilnya. Namun dalam perjalanannya seringkali jika bertambah besar maka  berubah menjadi Budaya Peran atau Budaya Kekuasaan.

Referensi

Handy, C. B. (2007). Understanding organizations. Penguin Uk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun