Penekanan budaya kerja tim ini adalah fokus pada tugas sehingga suatu gugus tugas dapat bekerja dengan personil yang sama atau terjadi penggantian, tidak akan menjadi masalah, yang penting setiap personil memiliki kompetensi yang diperlukan.
Budaya Tugas ini cocok untuk bisnis di pasar bebas dimana terdapat persaingan, umur produk memiliki kurun waktu singkat dan kecepatan reaksi terhadap perkembangan pasar sangat diutamakan.
Contoh organsasi dengan Budaya Tugas adalah bidang periklanan, agen pemasaran, dan konsultan manajemen. Ada tingkat kendali yang tinggi atas tugas oleh individu dalam budaya tugas. Individu dinilai berdasarkan hasil, fleksibilitas, dan kemampuan beradaptasi sesuai kemampuannya, bukan berdasarkan usia atau posisi dalam kelompok.
Budaya Tugas mempunyai kecenderungan untuk berubah menjadi Budaya Kekuasaan (Power) atau Peran (Role) ketika kinerja organisasi tidak mulus atau sumber dayanya terbatas atau ketika organisasi kelompok terlalu besar untuk bisa dikendalikan oleh Budaya Tugas.
Budaya Orang
Budaya Orang terbentuk ketika, demi kepentingan sekelompok orang, memutuskan untuk membentuk organisasi gabungan. Organisasi semacam ini didirikan oleh para dokter, pengacara, arsitek, dan beberapa perusahaan konsultan skala kecil. Para profesional ini berbagi ruang kantor, biaya, peralatan, dll.
Budaya Orang diibaratkan sebagai galaksi bintang atau titik-titik yang tersebar. Dalam budaya ini individu berorientasi pada diri sendiri. Individu mengalokasikan pekerjaan untuk dirinya sendiri dengan aturannya sendiri. Kesepakatan bersama dapat menjadi satu-satunya mekanisme kontrol dalam pelaksanaan pekerjaan. Menurut keahliannya, peran ditunjuk dan pengaruh dibagi dalam pekerjaan. Ketika organisasi ini mulai mencapai tujuannya, maka organisasi mulai berubah untuk menerapkan Budaya Tugas pada personilnya. Namun dalam perjalanannya seringkali jika bertambah besar maka  berubah menjadi Budaya Peran atau Budaya Kekuasaan.
Referensi
Handy, C. B. (2007). Understanding organizations. Penguin Uk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H