Contoh dari organisasi dengan kultur klub adalah bisnis yang dioperasikan oleh keluarga. Di suatu perusahaan keluarga, kalau pegawai di luar lingkaran utama, umumnya ada batas karirnya dan tidak pernah sampai ke puncak.
Namun anggota keluargapun jika tidak dapat dipercaya, biasanya tidak akan masuk dalam lingkaran terdekat. Contoh lainnya adalah perusahaan broker saham  atau investasi yang mengandalkan pada kapasitas pimpinan tertingginya baik dalam pengambilan keputusan untuk jual atau beli stock. Organisasi seperti ini lebih mengandalkan pengalaman dan intuisi dalam membuat keputusan dengan resiko kegagalan yang tinggi, sama tingginya dengan tingkat keberhasilan.
Yang paling jelas mengadopsi kultur klub ini adalah organisasi seperti mafia di Sisilia Italia, di mana kultur klub sangat kentara. Segala sesuatu tergantung pada Pimpinan tertinggi dari organisasi tersebut. Kekuasaan berada di lingkaran terdekat dalam segala hal. Karena ketergantungan yang sangat tinggi terhadap figur pimpinan, jika Pimpinannya kurang bersemangat, maka kualitas organisasi akan menurun. Apalagi jika Pimpinannya meninggal, maka lingkaran terdekatnya akan bergejolak atau kehilangan pegangan.
Namun yang menarik juga adalah organisasi yang naturalnya adalah organisasi terstruktur dengan pembagian peran dan tanggungjawab, namun kulturnya klub. Hal ini banyak terjadi di organisasi Pemerintahan di mana pimpinannya yang seharusnya mengandalkan sistem kerja dan birokrasi, namun justru melakukan pengendalian layaknya seorang Don yang layaknya ada di organisasi keluarga atau organisasi mafia.
Kesimpulan
Kondisi dan ciri ciri Kultur Klub ini bukan masalah salah dan benar. Gambaran ini adalah dekriptif sifatnya dan melihatnya sebagai bagian dari sistem kehidupan dalam menjalankan organisasi.
Dikaitkan dengan sifat dasar yang dirumuskan oleh Charles Handy yang menggunakan analogi dari mitologi Yunani, kultur klub ini sangat cocok untuk berkaryanya seseorang dengan sifat utama Zeus, yang cepat, sigap, ambil resiko tinggi, fokus pada hasil dan tidak kenal takut. Meskipun sangat tidak suka kekalahan, namun dia mudah bangkit untuk berusaha menang. Organisasi dengan Kultur Klub adalah tempat yang disukai seorang Zeus.
Tulisan berikutnya akan dibahas organisasi dengan Kultur Peran (Role Culture), lanjut dengan Kultur Tugas (Task Culture) dan terakhir Kultur Orang (Person Culture).
Referensi
Handy, Charles. Inside Organizations-21 ideas for managers. BBC, 1990