Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ketupat Lebaran Klasik

8 April 2024   06:38 Diperbarui: 8 April 2024   06:44 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas Hari Lebaran

Sesudah berpuasa Ramadhan, datanglah Lebaran atau Iedul Fitri, yang selalu jadi momen istimewa bagi ummat Islam di manapun berada. Aktivitas yang biasa dijalankan selama ini dan  berulang setiap tahun adalah sholat Ied, saling berkunjung atau bersilaturahmi sambil bagi bagi angpau. Tidak lupa juga mendo'akan yang sudah meninggalkan kita di makam. 

Hidangan Khas Lebaran

Salah satu yang paling khas dari iedul Fitri adalah hidangan khas Lebaran, di antaranya kue-kue kering seperti Kaastengel, Nastar, Kue Kacang, Putri Salju termasuk kacang tanah yang digoreng garing plus bawang putih. Hidangan paling khas yang paling dinikmati Penulis dan juga sebagian Pembaca adalah Ketupat Lebaran. 

Ketupat Lebaran secara turun temurun tetap disiapkan keluarga dalam rangka Lebaran. Rasanya tidak lengkap kalau Lebaran tidak ada ketupat. Pernah waktu penulis sedang belajar di jenjang pendidikan lanjutan di negeri Inggris dan waktu itu melewati masa Ramadhan serta Hari Raya Iedul Fitri. Penulis merasa nelangsa kalau waktu Iedul Fitri akan tidak bisa menikmati ketupat. 

Untungnya waktu itu ada mahasiswa asal Malaysia yang belajar di kampus yang sama tapi keluarganya ikut serta. Karena Malaysia adalah bagian dari Negara Persemakmuran, rupanya membawa keluarga ke Inggris dimudahkan atau setidaknya sponsornya memberikan fasilitas itu. Jadi dia mengundang penulis untuk berlebaran di rumahnya. Alhamdulillah, meskipun tanpa ketupat, tapi rasa makanan khas asia, khususnya rasa Melayu sangat enak dan mengobati kekangenan pada hidangan makanan di Indonesia.

Ketupat Lebaran dan cara membuatnya

Hidangan Lebaran yang paling mengesankan karena enaknya dan selalu disiapkan oleh keluarga adalah Ketupat. Ketupat ini disajikan bersama sayur lodeh khas untuk ketupat. Sebelum kita bahas tentang sayur lodehnya, baiknya kita lihat seperti apa ketupat itu.

Daun Kelapa & Cangkang Ketupat. credit to Blibli.com
Daun Kelapa & Cangkang Ketupat. credit to Blibli.com

Cangkang Ketupat - credit to Indonesia Travel
Cangkang Ketupat - credit to Indonesia Travel

Ketupat adalah hasil dari beras yang dimasukkan ke dalam cangkang ketupat yang lalu direbus selama 4-5 jam di atas kompor gas, agar benar-benar matang dan awet. Sementara jika cangkang ketupat, dengan beras di dalamnya, direbus menggunakan panci presto, waktunya lebih singkat yaitu 1-1,5 jam. Volume beras di dalam cangkang ketupat adalah 75% untuk ketupat yang padat, sementara jika menginginkan ketupat yang agak lembek, maka cukup 50% volume beras berbanding luas cangkang. Bentuk ketupat bisa dilihat seperti pada gambar di atas. 

Cangkang ketupat dibuat dari daun kelapa yang muda. Daun kelapa itu dilepaskan dari lidinya, agar daun kelapa yang muda itu bisa disusun dan dijalin dibentuk cangkang ketupat. Teknik membuat cangkang ketupat ini diturunkan dari Bapak Ibu ke anak-anaknya. Penulis waktu itu mahir dalam membuat cangkang ketupat karena terbiasa melakukannya. 

Kala penulis masih bersekolah di SMP- SMA untuk mendapatkan ketupat, yang dibeli adalah daun kelapa yang muda dan kita menjalinnya di rumah untuk mendapatkan cangkang ketupat. Dewasa ini ketrampilan membuat cangkang bisa saja hilang dari anak-anak sekarang, karena di pasar kita tinggal beli cangkang yang sudah dibuatkan oleh pedagang. Memang lebih praktis, namun berarti ketrampilan membuat cangkak ketupat hanya ada di para pedagang saja. Bahkan sekarang membuat ketupas bisa memakai plastik dengan cara memasak yang sama. Tapi aroma ketupat dari plastik berbeda dari yang menggunakan cangkang daun kelapa yang muda. Aromanya lebih alami yang menggunakan cangkang yang terbuat dari daun kelapa. Bahkan sekarang banyak juga yang tinggal kita beli ketupat yang sudah jadi dan kita tinggal membelinya.

Terubuk/Telur Tebu

Ada satu bahan khusus yang ikut di dalam sayur lodeh itu dan menjadikan hidangan ketupat lebih maknyus. Bahan itu namanya Terubuk atau Telor Tebu. Terubuk ini adalah jenis sayur-sayuran yang mirip dengan tebu kulit luarnya. Yang dimanfaatkan sebagai adalah pucuknya di dalam kulit luarnya. Bentuknya halus namun ada gerindilnya, rasa aslinya tawar, namun jika telah dimasak akan memberikan rasa yang gurih. Di bawah ini adalah gambar dari Telur Tebu

Terubuk/Telur Tebu, credit to RRI
Terubuk/Telur Tebu, credit to RRI

Terubuk/Telur Tebu dgn kulitnya, credit to Love & Peace Veggie
Terubuk/Telur Tebu dgn kulitnya, credit to Love & Peace Veggie

Terubuk atau Telur Tebu ini saat ini sudah sedikit yang menjualnya di pasar-pasar. Namun menjelang hari raya Iedul Fitri jenis sayuran ini ternyata cukup banyak yang menjual, karena mungkin masih banyak yang mencari dan ingin membelinya.

Petai

Jenis sayur lain yang sifatnya pilihan, namun bisa menambah maknyus adalah petai. Meskipun petai ini disebut memiliki aroma yang kuat, khususnya jika dikonsumsi mentah, namun banyak tulisan yang memberi info bahwa petai memiliki khasiat kesehatan. Masyarakat Indonesia dipastikan mengenal jenis sayur ini dan banyak yang mengkonsumsinya. Dari dahulu sampai sekarang di pasar selalu tersedia dengan harga per papan yang bervariasi tergantung kualitasnya.

Petai - credit to Kompas.com 
Petai - credit to Kompas.com 

Resep Sayur Lodeh Telur Tebu (terubuk)

Cara menikmati ketupat adalah dengan cara ketupat (cangkang plus beras yang sudah menjadi nasi) dibelah dan dipotong-potong, dimasukkan ke dalam mangkuk, lalu dicampur dengan sayur lodeh yang di dalamnya ada Terubuk plus petai sesuai selera. Jika kita telah dapat membuat ketupatnya dan siap dengan bahan utama Terubuk plus petai, berarti tinggal bagaimana memasak sayur lodeh tersebut. Kita simak bahan dasar dan cara memasak warisan keluarga.

Bumbu dan Bahan Dasar

  • 2 ikat terubuk (berisi 15-20 biji sebelum dipotong potong 2-3 cm)
  • 1,5 tahu putih
  • 2 butir kentang
  • Seikat kacang panjang
  • 1 papan petai (pilihan utk aroma yang lebih kuat)
  • 7 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 5 butir kemiri
  • 5 buah cabe hijau besar
  • 3 buah cabe merah besar
  • Satu ruas lengkuas
  • 3 lembar daun salam
  • Garam secukupnya
  • 1 sendok makan gula merah
  • Penyedap rasa secukupnya
  • 1200 ml santan dari kelapa (1 atau 2 butir tergantung ukuran)

Cara Memasak

  • Bersihkan telur tebu, potong-potong tahu, dan kentang dengan ukuran kecil (ukuran1 cm), kacang panjang (ukuran 2 cm).
  • Iris bawang dan cabe.
  • Rebus bumbu iris, daun salam, lengkuas dan kemiri sampai mendidih.
  • Masukkan kentang dan setelah setengah empuk, masukkan kacang panjang dan masukkan santan.
  • Setelah mendidih, masukkan telur tebu, bubuhkan garam, gula dan penyedap rasa. Petai juga dimasukkan jika ingin rasa yang lebih kuat.
  • Setelah 2-3 menit koreksi rasa, masak sampai matang dan usahakan tidak sampai terlalu matang.
  • Kalau sudah pas matangnya, matikan kompor dan sayur lodeh siap untuk dimasukkan ke dalam mangkuk berisi ketupat.
  • Sesuai selera bisa ditambahkan sambal bajak atau sambal jenis lain sesuai selera.

Selamat menikmati Ketupat Lebaran dengan Sayur Lodeh Terubuk warisan keluarga plus petai sesuai selera. Maknyuss!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun