Untuk lantai luar, disapu terlebih dahulu dan setelah bersih dari debu dan sampah daun, lalu cukup disiram dengan air sambil disikat menggunakan sikat ijuk yang selalu tersedia. Pembersihan lantai luar lebih tepat dikatakan mengguyurnya dengan air, disikat dan lalu dibiarkan kering sendiri. Lantainya sendiri agak miring ke arah luar, sehingga air akan mengalir dan dengan bantuan cahaya matahari dan angin, akan segera kering dan bersih.
Bersihkan Pepohonan
Membersihkan pepohonan itu tepatnya menyiangi, maknanya sepeti membuatnya terang seperti siang mungkin. Yang dilakukan adalah memangkas bagian bagian pepohonan yang terlalu rimbun dan menyapu daun-daunnya yang jatuh ke tanah. jadi pepohonan juga kelihatan rapi. Model tamannya adalah model klasik Inggris di mana jenis pepohonannya beragam dan bukan model seragam jenis pepohonannya. Maklum jaman itu, tanah masih luas sekitar 400 m2 dan bangunan rumah memakan kurang dari sepeauhnya. Jadi pepohonan terasa melingkupi rumah. Apalagi ada satu pohon mangga jenis harum manis yang rimbun dan 1 pohon belimbing.
Bagaimana dengan Rumah Kita Sekarang
Nah, kalau sekarang mungkin rumah-rumah kita biasanya tidak besar dan bertingkat di daerah-daerah dekat kota. Itu karena harga tanah cenderung mahal di sekitar kota. Kalau kita tinggal di desa, tanah masih luas dan terjangkau, meskipun tentu daya belinya berbeda. Penulis tinggal di daerah yang dulunya sepi dan tanah masih lumayan besar, sehingga masih ada area untuk tanaman. Namun sekarang sudah ramai dan jadi dekat dengan perkotaan, sehingga kalau lihat luas tanah di kompleks-kompleks baru biasanya kecil dan rumahnya dibuat bertingkat untuk menyiasati area tanah yang terbatas.
Metode bersih-bersih sekarang tentuberbeda dari dahulu, tidak ada lagi yang memakai ampas kelapa agar lantai jadi mengkilat. Sekarang sudah banyak cairan pembersih lantai. Tanamanpun biasanya ada di dalam pot dengan keterbatasan luasan tanah. Bahkan jasa pembersihan banyak ditawarkan dan tentunya asalkan siap membayar harga tertentu. Yang jelas waktu dan tenaga sangat dimanfaatkan dan ada nilai rupiahnya di perkotaan dan sekitarnya.
Konsep Menerima Tamu
Hal yang tidak lekang dari dahulu kecil sampai sekarang adalah sebab mengapa kita membersihkan rumah kita menjelang lebaran? Ibu selalu mengatakan bahwa kita akan kedatangan tamu agung yaitu Idul Fitri dan secara harfiah akan kedatangan tamu baik tetangga maupun famili yang ingin berkunjung ke rumah selama lebaran. Ramadhan adalah bulan suci yang akan segera pamit meninggalkan kita dan dengan sedih atau sukacita kita akan melepasnya.
Kita akan menyambut tamu yang membahagiakan, Idul Fitri. Ibu menyampaikan ada perkataan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari yang berbunyi, “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”. Jadi siapapun tamu yang akan hadir, kita wajib menghormati dan meyambutnya dengan sukacita. Selamat datang Idul Fitri 1 Syawwal 1445 H. semoga setelahnya apa yang kita jalani selama Ramadhan menjadi bekal kita menjadi insan yang jauh lebih baik dari sebelumnya, aamiin yaa rabbal alamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H