Rsetrukturisasi Organisasi
Kelompok kerja diaktifkan, merrubah sistem dan aturan, meningkatkan rasa saling ketergantungan dan model perubahan lainnya agar mau bergerak dari keadaan status quo
Menentukan devil's advocate
Menugaskan seseorang yang tugasnya mengkritisi sikap umum dari kelompok, sehingga akan timbul konflik
F. Kesimpulan
Konflik adalah sesuatu yang wajar terjadi karena dinamika yang ada dalam organisasi. Yang terpenting adalah bagaimana kita siap mengelola konflik agar tidak membahayakan atau menurunkan produktivitas. Energi dan perhatian tetap harus dialokasikan untuk penanganan konflik. Penanganan konflik adalah tantangan pimpinan dan bawahannya agar menjadikan konflik sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja. W. Wrigley, Jr[iv] mengatakan bahwa "Ketika dua orang dalam kegiatan bisnis selalu saling setuju, maka salah satu tidak diperlukan ada".
Daftar Pustaka
[i] S.P. Robbins, Organizational Behaviour: Concepts, Controversies, Applications, 7th ed. 1996, Prentice Hall, Inc. pp. 509
[ii] S.P. Robbins, Organizational Behaviour: Concepts, Controversies, Applications, 7th ed. 1996, Prentice Hall, Inc. pp. 507-509
[iii] S.P. Robbins, Managing Organizational Conflict: A Nontraditional Approach (Engglewood Cliffs, NJ: Prentice Hall, 1974), pp. 59-89.
[iv] Dalam S.P. Robbins, Organizational Behaviour: Concepts, Controversies, Applications, 7th ed. 1996, Prentice Hall, Inc. pp. 503
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H